Seperti biasanya, setiap Hari Senin dan Jum’at sore pukul 16.00 – 18.00 Wib., di kantor PKPPN IAIN Surakarta diselenggarakan kelas belajar cara membaca kitab kuning. Program ini diampu oleh Aly Mashar selaku Ketua Bidang Pendidikan PKPPN IAIN Surakarta. Acara ini diikuti oleh sekitar 15 mahasiswa dari beberapa program studi Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Surakarta.
Hari Senin (11/03/2019) adalah pertemuan yang ke-9. Pada pertemuan ini, Aly Masyhar membahas tentang Mahfudlotul Asma’ (Isim-isim yang dibaca Jer). Sebagaimana lazimnya di pesantren, sebelum proses pembelajaran dimulai, salah satu peserta memimpin washilah kirim fatehah kepada pra mushonnif kitab yang dikaji, kemudian dilanjutkan dengan melalar secara bersama-sama (membaca dengan keras dan dengan irama tertentu) kitab tashrif amtsilati kurang lebih memakan waktu 15 menit. Pada waktu-waktu ini, seakan IAIN Surakarta berubah menjadi pesantren.
Pada pertemuan ini, pengampu menjelaskan bahwa Mahfudlotul Asma’ ada tiga, yaitu: ketika isim kemasukan huruf jer (mahfudl bil harfi), ketika menjadi mudlof ilaih (mahfudl bil idhofah), dan isim yang mengikuti kata yang dibaca jer (tabi’ lil mahfudl). Yang disebut terakhir ini, lanjut penjelasan pengampu, terdiri dari empat hal, yaitu: na’at (sifat), ‘athaf, taukid, dan badal.
Dalam menjelaskan pelajaran terebut, pengampu selalu menggunakan sistem bagan dan contoh-contoh dari kalimat yang sederhana. Hal ini diharapkan peserta mampu memhaminya dengan mudah. Selain itu, pengampu sesekali memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya, sehingga jika terdapat penjelasan yang belum dipahami oleh peserta bisa dijelaskan ulang. Proses ini terus berlanjut hingga pukul 18.00 Wib. Setelah itu, pengampu menutupnya dengan salam dan sholat Maghrib berjama’ah.