“Awali dengan kejujuran,
jaga dengan kedisiplinan,
hiasi dengan kesabaran”
— Didi Junaedi —
Kesuksesan yang sesungguhnya akan menghampiri orang-orang yang bersikap jujur, disiplin dan sabar. Kejujuran, kedisiplinan dan kesabaran adalah satu paket yang harus dimiliki seseorang, jika menginginkan kesuksesan. Tanpa kejujuran, kesuksesan tidak ada artinya. Tanpa kedisiplinan, kesuksesan hanya sebatas impian. Tanpa kesabaran, kesuksesan tak akan kunjung datang. Tanpa ketiganya, ya udah, mending ke laut aja…he..he..
Kejujuran adalah modal pertama dan utama bagi seseorang yang ingin meraih sukses dalam segala hal. Dengan kejujuran, maka orang lain akan menghargai kita. Dengan kejujuran, maka kepercayaan akan muncul. Inilah modal dasar yang sangat berharga untuk dapat meraih sukses.
Setelah membekali diri dengan modal dasar kejujuran, maka bekal lain yang harus dimiliki seseorang untuk meraih sukses adalah kedisiplinan. Ya, sikap disiplin akan menjadikan seseorang hidup secara teratur. Karena orang yang disiplin, dapat mengatur waktunya dengan baik dan efektif. Tidak akan ada waktu terbuang sia-sia dalam hidupnya.
Sikap disiplin menjadikan seseorang produktif. Karena dia sadar sepenuhnya, betapa pentingnya waktu. Dia tidak ingin waktu yang dimilikinya berlalu begitu saja tanpa aktivitas yang bermakna. Bisa dipastikan, orang yang disiplin tidak pernah melakukan tindakan sia-sia, seperti nongkrong di pinggir jalan tanpa tujuan yang jelas. Dia pergunakan waktu seefektif dan seefisien mungkin.
Para penulis produktif, misalnya, adalah contoh orang-orang yang memiliki disiplin tinggi. Mereka bisa memanfaatkan waktu semaksimal mungkin di tengah kesibukan serta aktivitas mereka sehari-hari. Mereka mematuhi jadwal menulis yang telah mereka tentukan sendiri. Padahal, tidak ada yang menyuruh mereka menulis, pun tidak ada yang melarangnya untuk bersantai-santai ria menghabiskan waktunya untuk hal-hal lainnya. Tetapi, mengapa mereka mau meluangkan waktu untuk menulis di tengah padatnya aktivitas mereka masing-masing. Kuncinya adalah kedisiplinan. Mereka komitmen terhadap diri mereka sendiri untuk mematuhi jadwal yang telah mereka tetapkan.
Walhasil, berkat kedisiplinan yang mereka jalani selama ini, puluhan, bahkan mungkin ratusan karya telah mereka terbitkan. Inilah buah dari kedisiplinan mereka selama ini.
Kita mungkin akan tercengang ketika membaca riwayat hidup Imam Al-Ghazali, yang sangat disiplin dalam meluangkan waktu untuk menulis. Sepanjang hidupnya, tokoh yang diberi gelar Hujjatul Islam (Pembela Islam) tersebut telah menghasilkan tidak kurang dari 500 buah karya berupa buku dengan beragam tema. Di antara karyanya yang paling monumental dan masih bisa dinikmati hingga kini adalah Ihya’ ‘Ulumiddin. Kita juga pasti akan tebelalak ketika membaca biografi Ibnu Jarir Ath-Thobari, sejarawan muslim yang juga seorang mufassir, yang setiap hari menulis sebanyak 40 halaman, selama kurang lebih 40 tahun. Bisa dibayangkan berapa banyak karya yang telah dihasilkannya. Dan masih banyak lagi para ilmuwan muslim yang sangat disiplin menjalani hidupnya, sehingga sangat produktif menghasilkan karya-karya ilmiah yang sangat bermanfaat hingga saat ini.
Beberapa contoh di atas menunjukkan bahwa kedisiplinan adalah salah satu sikap yang harus dimiliki oleh seseorang yang ingin meraih kesuksesan. Tanpa kedisiplinan, kesuksesan hanya angan-angan kosong belaka.
Bekal berikutnya, setelah kejujuran dan kedisiplinan, yang harus dimiliki oleh seseorang yang menginginkan kesuskesan adalah: Kesabaran. Ya, sikap sabar merupakan kunci sukses seseorang. Dengan kesabaran, maka seseorang mengerti betapa pentingnya sebuah proses. Tidak ada kesuksesan yang dapat diraih secara instan.
Proses panjang yang harus dilalui seseorang untuk bisa mencapai sukses, adalah cara Tuhan untuk menguji tingkat keyakinannya kepada kuasa Tuhan. Karena, pada hakekatnya setiap orang berhak untuk sukses. Setiap orang berhak untuk mendapatkan apa yang menjadi cita-cita dan impiannya. Tinggal bagaimana tingkat perjuangan, pengorbanan, serta kesungguhan dan kesabaran seseorang dalam mencapai cita-cita serta impiannya tersebut.
Di sinilah Tuhan berperan menentukan sukses tidaknya seseorang. Hanya mereka yang gigih, tekun, serta sabarlah yang diberi izin oleh Tuhan untuk sukses. Sementara mereka yang mudah patah semangat, gampang menyerah, tidak tahan dengan ujian, tidak sabar menjalani proses, jangan pernah berharap kesuksesan akan menghampiri mereka. Tuhan menyatakan dalam sejumlah firman-Nya: “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar”.
Kesabaran adalah sebuah proses pendakian menuju puncak kesuksesan, ketenangan, kebahagiaan, dan kedamaian. Kesabaran menunjukkan tingkat kecerdasan dan kedewasaan seseorang. Kesabaran, sebagai salah satu nilai moral merupakan bukti konkret bagi kecerdasan emosi dan spiritual seseorang. Orang boleh tinggi kadar intelektualitasnya, tetapi ketika kesabaran sudah dinafikan, maka ia telah terjatuh pada tindakan bodoh secara emosi maupun spiritual.
Kesabaran adalah sebuah tindakan bijak, proses melatih diri, memenej sikap, mengatur ritme kehidupan, kapan bertindak dan kapan diam. Ketika hidup berjalan sesuai ritme, maka ketenangan dan kedamaian yang akan kita dapatkan. Sebaliknya, hidup tanpa ritme, ibarat berjalan tanpa arah. Kesabaran adalah cara kita mengatur ritme hidup, melatih diri menentukan arah yang hendak kita tuju. Hanya dengan kesabaran, hidup lebih tertata, teratur dan terarah. Maka, jangan pernah berhenti berlatih mengatur ritme hidup. So, bersabarlah, maka kesuksesan dan kesempurnaan hidup akan kita raih.
* Ruang Inspirasi, Rabu, 27 Oktober 2021.