‎“Awali dengan kejujuran,‎
‎ jaga dengan kedisiplinan, ‎
hiasi dengan kesabaran”‎
‎— Didi Junaedi —‎

Kesuksesan yang sesungguhnya akan menghampiri orang-orang yang ‎bersikap jujur, disiplin dan sabar. Kejujuran, kedisiplinan dan kesabaran ‎adalah satu paket yang harus dimiliki seseorang, jika menginginkan ‎kesuksesan. Tanpa kejujuran, kesuksesan tidak ada artinya. Tanpa ‎kedisiplinan, kesuksesan hanya sebatas impian. Tanpa kesabaran, kesuksesan ‎tak akan kunjung datang.

Kejujuran adalah modal pertama dan utama bagi seseorang yang ingin ‎meraih sukses dalam segala hal. Dengan kejujuran, maka orang lain akan ‎menghargai kita. Dengan kejujuran, maka kepercayaan akan muncul. Inilah ‎modal dasar yang sangat berharga untuk dapat meraih sukses.‎

Setelah membekali diri dengan modal dasar kejujuran, maka bekal lain ‎yang harus dimiliki seseorang untuk meraih sukses adalah kedisiplinan. Ya, ‎sikap disiplin akan menjadikan seseorang hidup secara teratur. Karena orang ‎yang disiplin, dapat mengatur waktunya dengan baik dan efektif. Tidak akan ‎ada waktu terbuang sia-sia dalam hidupnya.‎

Sikap disiplin menjadikan seseorang produktif. Karena dia sadar ‎sepenuhnya, betapa pentingnya waktu. Dia tidak ingin waktu yang dimilikinya ‎berlalu begitu saja tanpa aktivitas yang bermakna. Bisa dipastikan, orang yang ‎disiplin tidak pernah melakukan tindakan sia-sia, seperti nongkrong di pinggir ‎jalan tanpa tujuan yang jelas. Dia pergunakan waktu seefektif dan seefisien ‎mungkin.‎

Para penulis produktif, misalnya, adalah contoh orang-orang yang ‎memiliki disiplin tinggi. Mereka bisa memanfaatkan waktu semaksimal ‎mungkin di tengah kesibukan serta aktivitas mereka sehari-hari. Mereka ‎mematuhi jadwal menulis yang telah mereka tentukan sendiri. Padahal, tidak ‎ada yang menyuruh mereka menulis, pun tidak ada yang melarangnya untuk ‎bersantai-santai ria menghabiskan waktunya untuk hal-hal lainnya. Tetapi, ‎mengapa mereka mau meluangkan waktu untuk menulis di tengah padatnya ‎aktivitas mereka masing-masing. Kuncinya adalah kedisiplinan. Mereka ‎komitmen terhadap diri mereka sendiri untuk mematuhi jadwal yang telah ‎mereka tetapkan. ‎

Walhasil, berkat kedisiplinan yang mereka jalani selama ini, puluhan, ‎bahkan mungkin ratusan karya telah mereka terbitkan. Inilah buah dari ‎kedisiplinan mereka selama ini.‎

Kita mungkin akan tercengang ketika membaca riwayat hidup Imam Al-‎Ghazali, yang sangat disiplin dalam meluangkan waktu untuk menulis. ‎Sepanjang hidupnya, tokoh yang diberi gelar Hujjatul Islam (Pembela Islam) ‎tersebut telah menghasilkan tidak kurang dari 500 buah karya berupa buku ‎dengan beragam tema. Di antara karyanya yang paling monumental dan ‎masih bisa dinikmati hingga kini adalah Ihya’ ‘Ulumiddin.

Kita juga pasti akan ‎tebelalak ketika membaca biografi Ibnu Jarir Ath-Thobari, sejarawan muslim ‎yang juga seorang mufassir, yang setiap hari menulis sebanyak 40 halaman, ‎selama kurang lebih 40 tahun. Bisa dibayangkan berapa banyak karya yang ‎telah dihasilkannya. Dan masih banyak lagi para ilmuwan muslim yang sangat ‎disiplin menjalani hidupnya, sehingga sangat produktif menghasilkan karya-‎karya ilmiah yang sangat bermanfaat hingga saat ini.‎

Beberapa contoh di atas menunjukkan bahwa kedisiplinan adalah salah ‎satu sikap yang harus dimiliki oleh seseorang yang ingin meraih kesuksesan. ‎Tanpa kedisiplinan, kesuksesan hanya angan-angan kosong belaka.‎

Bekal berikutnya, setelah kejujuran dan kedisiplinan, yang harus ‎dimiliki oleh seseorang yang menginginkan kesuskesan adalah: Kesabaran. ‎Ya, sikap sabar merupakan kunci sukses seseorang. Dengan kesabaran, maka ‎seseorang mengerti betapa pentingnya sebuah proses. Tidak ada kesuksesan ‎yang dapat diraih secara instan. ‎

Proses panjang yang harus dilalui seseorang untuk bisa mencapai ‎sukses, adalah cara Tuhan untuk menguji tingkat keyakinannya kepada kuasa ‎Tuhan. Karena, pada hakekatnya setiap orang berhak untuk sukses. Setiap ‎orang berhak untuk mendapatkan apa yang menjadi cita-cita dan impiannya. ‎Tinggal bagaimana tingkat perjuangan, pengorbanan, serta kesungguhan dan ‎kesabaran seseorang dalam mencapai cita-cita serta impiannya tersebut. ‎

Di sinilah Tuhan berperan menentukan sukses tidaknya seseorang. ‎Hanya mereka yang gigih, tekun, serta sabarlah yang diberi izin oleh Tuhan ‎untuk sukses. Sementara mereka yang mudah patah semangat, gampang ‎menyerah, tidak tahan dengan ujian, tidak sabar menjalani proses, jangan ‎pernah berharap kesuksesan akan menghampiri mereka. Tuhan menyatakan ‎dalam sejumlah firman-Nya: “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang ‎sabar”. ‎

Kesabaran adalah sebuah proses pendakian menuju puncak ‎kesuksesan, ketenangan, kebahagiaan, dan kedamaian. Kesabaran ‎menunjukkan tingkat kecerdasan dan kedewasaan seseorang.

Kesabaran, ‎sebagai salah satu nilai moral merupakan bukti konkret bagi kecerdasan emosi ‎dan spiritual seseorang. Orang boleh tinggi kadar intelektualitasnya, tetapi ‎ketika kesabaran sudah dinafikan, maka ia telah terjatuh pada tindakan bodoh ‎secara emosi maupun spiritual. ‎

Kesabaran adalah sebuah tindakan bijak, proses melatih diri, memenej ‎sikap, mengatur ritme kehidupan, kapan bertindak dan kapan diam. Ketika ‎hidup berjalan sesuai ritme, maka ketenangan dan kedamaian yang akan kita ‎dapatkan.

Sebaliknya, hidup tanpa ritme, ibarat berjalan tanpa arah. ‎Kesabaran adalah cara kita mengatur ritme hidup, melatih diri menentukan ‎arah yang hendak kita tuju. Hanya dengan kesabaran, hidup lebih tertata, ‎teratur dan terarah. Maka, jangan pernah berhenti berlatih mengatur ritme ‎hidup. So, bersabarlah, maka kesuksesan dan kesempurnaan hidup akan kita ‎raih.

*Ruang Inspirasi, Jumat, 7 Mei 2021/ 25 Ramadan 1442 H. ‎

Komentar