Grand Syeikh Al-Azhar dalam kesempatan kunjungannya ke Indonesia menyampaikan pernyataan yang acap dilupakan kaum muslimin. Beliau mengatakan : “Kaum muslimin sudah saatnya mencari titik-titik temu (kesamaan-kesamaan) dan meninggalkan pertengkaran dan permusuhan. “Orang lain” dengan beragam aliran keagamaannya (beliau menyebutkan sejumlah agama/aliran agama) sudah meninggalkan pertengkaran dan permusuhan. Mereka telah menemukan persamaan-persamaan. Mereka telah bersatu”.
Saat mendengar ini aku segera ingat ayat Al-Qur’an ini :
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
“Dan bersatulah kalian, dan janganlah kamu saling bermusuhan, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena karunia Allah itu, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang kehancuran, lalu Allah menyelamatkan kamu. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.”
Islam hadir di tengah arus permusuhan kelompok/suku dan fanatisme buta (ta’asshub qabiliyah) untuk menyatakan dan mempersaudarakan. Dalam pidato terakhirnya di Arafat, di hadapan 90 ribu orang yang hadir, Nabi menyampaikan pesan-pesan kemanusiaan.
يا ايها الناس ان دماءكم واموالكم واعراضكم حرام عليكم
“Wahai manusia, sesungguhnya darahmu (hidupmu), milikmu (properti) dan kehormatanmu (dignity) adalah suci”. Kalian tak boleh merampasnya. Kalian harus saling melindunginya.
Al Quran menyatakan :
انما المؤمنون اخوة فاصلحوا بين اخويكم
“Orang-orang yang percaya kepada Tuhan adalah bersaudara. Berdamailah kalian”
09.05.18
23.05.21