Forum Wakil Rektor III PTKIN Regional Jawa-Madura (Jawara) mengawali kegiatannya dengan Rapat Koordinasi di IAIN Kediri pada 19-20 Januari, dengan agenda utama: Pembahasan Awal Persiapan Pekan Olahraga dan Seni (Porsi) Jawara 2023. Akan bertindak sebagai tuan rumah Porsi Jawara 2023 UIN KHAS Jember. Akan digelar di ajang itu tidak kurang dari 38 cabang olahraga, sains dan seni.
Rakor ini dibuka secara resmi oleh Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kemenag RI, Prof. Ahmad Zainul Hamdi. Beberapa hal menarik untuk dicatat dari sambutan Mas Inung (sapaan akrab untuk Prof. Ahmad Zainul Hamdi).
Pertama: sebelum jadi Direktur Diktis, Mas Inung menjabat Wakil Rektor III UIN Sunan Ampel Surabaya. Beliau duduk di kursi WR III hanya sekitar lima bulan. Pada 4 Januari 2023 beliau dilantik jadi Direktur Diktis. Sambutannya di IAIN Kediri dalam Rakor WR III PTKIN Jawara diakuinya sebagai sambutan pertamanya pasca pelantikan jadi Direktur. Peserta senang dan merasa terhormat tentunya mendengar itu. Diselipkan Pak Direktur bahwa “Jalur Tiga” (sebutan lain untuk WR III Bidang Kemahasiswaan) tidak jauh dengan “Jalur Lapangan Banteng”. Tentu itu kelakar belaka. Namun begitu tertanam di dalamnya motivasi tentang “jenjang dan kesinambungan karier”. Hehe…
Kedua: seperti telah disebutkan, agenda utama Rakor WR III Jawara adalah Persiapan Pelaksanaan Porsi Jawara 2023 di UIN Jember. Tapi, dalam sambutannya Pak Direktur, dapat dibilang tidak menyinggung sama-sekali soal Porsi. Seakan beliau berkata, “Acara dua tahunan yang menggelar lomba olahraga dan seni antar mahasiswa PKTIN se-Jawa dan Madura dalam gelaran Porsi itu memang bagus. Tapi, dalam kesempatan ini saya akan mengutarakan hal lain yang lebih penting.”
Benar saja, dalam sambutannya Pak Direktur menyampaikan dua hal teramat penting. Satu: Peraturan Menteri Agama (PMA), Nomor 73 Tahun 2022 tentang Penanganan dan Pencegahan Kekerasan Seksual di Satuan Pendidikan (Satker). Dua: pentingnya mainstreaming dan penguatan moderasi beragama di lingkungan kampus. Yang kedua ini, tegas Pak Direktur, termasuk satu dari Tujuh Program Prioritas Kemenag dan masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Dengan nada bercanda, Pak Direktur berkata, “Yang sedang bicara ini bukan Inung sebagai mantan WR III UIN Surabaya, tapi Ahmad Zainul Hamdi sebagai Direktur Diktis. Karena itu, saya meminta para WR III Jawara bersama-sama menjalankan dua amanah besar ini: PMA Nomor 73 Tahun 2022 dan Pengarusutamaan Moderasi Beragama.”
Ketiga: khusus terkait moderasi beragama, Pak Direktur mengaku sedang merencanakan apa yang disebutnya “Holding Media” yang wajib dimiliki oleh semua PTKIN yang jumlahnya 58 itu (STAIN, IAIN, dan UIN). Media ini di luar media-media yang telah dimiliki setiap Satker PTKIN dalam berbagai platform-nya. Holding Media khusus berisi aneka konten seputar pengarusutamaan dan penguatan moderasi beragama. Media ini must be daily active dan harus dibanjiri dengan tulisan-tulisan moderasi beragama dengan gaya tulisan yang ringan, kemasan bahasa populer dan mudah dipahami. Kata Pak Direktur, media ini harus memenangkan kontestasi corak penafsiran dan pemahaman keberagamaan di jagat maya. Beliau berjanji, dalam beberapa waktu ke depan, akan diundang WR III, Humas, dan Pengelola Rumah Moderasi untuk mematangkan apa yang beliau sebut sebagai “Holding Media” ini. Pak Direktur menambahkan, para kontributor tulisan di “Media Holding” itu harus menyertakan semua akun medsos yang dimilikinya: Fb, IG, Twitter, dan lainnya, dimana tulisan itu dimuat pula di akun-akun medsos tersebut.
Selesai menyampaikan sambutan dan membuka Rakor, Pak Direktur langsung “meluncur” ke Surabaya. Ada agenda lainnya di UIN Surabaya. Saya dan beberapa WR III Jawara, beberapa jam sebelum Direktur datang, telah menyiapkan setidaknya dua hal untuk di-sounding-kan ke Pak Direktur. Satu: Tentang MBKM di Lingkungan PTKIN, dan dua: tentang internasionalisasi PTKIN. Dua yang disebut terakhir ini sudah barang tentu tidak menafikan pentingnya dua hal yang disebut sebelumnya. Semua sama: sama-sama penting, sama-sama strategis, sama-sama harus dilaksanakan secara simultan-sinergis. Kiranya di kesempatan lain, dua hal yang disebut terakhir tersebut akan kami “bincangkan” dengan Pak Direktur yang dikenal humoris namun tegas itu!
Kediri, 20 Januari 2023