Solo – Islamsantun mendakan Workshop Penulisan Buku Khutbah Berislam dengan Santun: Kumpulan Khutbah Jumat Tentang Nilai-Nilai Moderasi Beragama pada 1 Januari 2023.
Pada Workshop dipandu langsung oleh Pimred Islamsantun, Agus Wedi dan pemateri oleh Rifqi Fairuz, M.A. Dalam kesempatan tersebut Fairuz mendedah bagaimana cara menulis khutbah dengan benar dan tidak membosankan.
Fairuz memberikan pengayaan bagaimana menuangkan ide-ide yang kreatif, agar tulisan menjadi bacaan yang menyenangkan.
Pada kesempatan tersebut, Fairus juga membagi tips tulisan agar tidak membosankan dan enak dibaca. Di antaranya, penulis harus memperhatikan huruf kapital, tanda baca, dan tipo.
Menurut Fairus, solusi dari ini adalah dengan melakukan cek dan melihat kembali naskah tulisanmu sebelum dipublikasikan.
“Agar tulisan layak dibaca, penulis butuh ketelatenan dan pengecekan tulisan. Tulisan yang layak dibaca, menurut saya adalah tulisan memperhatikan huruf kapital, tanda baca, dan tipo”, sebut Fairus.
Kedua, mendeskripsikan suatu suasana atau secara rinci. Namun harus menulis secara to the point. Ketiga, paragraf yang sangat panjang akan membuat pembaca merasa pusing.
Keempat, dengan cara menyisipkan sebuah cerita-cerita atau kisah-kisah pada zaman Nabi. Di samping itu juga perlu memberikan argumen dengan ayat-ayat yang sesuai dengan tema dan konteks yang sedang ditulis di khutbah tersebut.
“Banyak Khutbah yang sering kita dengar dari sekian tahun lalu. Tetapi sering kali khutbah tersebut terasa hambar dan bikin ngantuk. Oleh karena itu menurut saya, butuh penyisipan cerita-cerita atau kisah-kisah pada zaman Nabi, lanjut Fairus.