Temu konsultasi Paham keagamaan tahun 2022 berbeda dengan tahun sebelumnya. Pada temu konsultasi kali ini, selain berteori panjang lebar di dalam ruangan, kami melakukan kunjungan lapangan kepada Eks Narapidana Terorisme dan eks preman di Solo.

Banyak kesan, pelajaran dan gagasan yg dapat disinergikan dalam pembinaan umat. Kami mendengar langsung cerita nyata dari saudara kita yang dulunya pernah jatuh dalam dunia terorisme dan premanisme.

“Pak, kami sudah bosan diceramahi, kami ingin diberi solusi”, begitu ungkapan dari salah satu eks narapidana teroris. Bagi saya yang mendengar, kalimat itu sungguh hentakan yang sangat tajam.

Anak mereka yang susah untuk mendapatkan pendidikan, belum lagi penerimaan masyarakat terhadap kehadiran mereka. Semua itu didengar langsung oleh tokoh lintas ormas yang hadir dalam acara itu.

Pada malam penutupan, saya mengetuk hati para peserta untuk membantu saudara kita yang kita kunjungi tadi. Alhamdulillah, pada malam itu juga terselesaikan kontrakan rumah bagi Eks napi dan kesempatan mendapatkan pendidikan bagi keluarga mereka.

Persembahan dari-untuk Solo

Itulah kenapa, negara dan tokoh-tokoh umat harus masuk langsung ke kantong masyarakat, hadir dan mendengarkan cerita mereka. Dari situ, solusi itu nyata.

Kegiatan ini kami kombinasikan juga dengan silaturahmi dengan pesantren Al Muayyad, pesantren yang cukup tua di Surakarta.

Terima kasih prof amin Abdullah, telah bersedia membuka wawasan para peserta, Munirul Ikhawan P.hd, Mas Tri, Dr. Abdullah Faisal, Dr. Yuyun, Mas Agus Wedi, Maria Fauzi, teh Istiqomah dan seluruh tim Ditjen bimas Islam, yang telah mensukseskan acara ini.

Hormat saya

Idrianto faishal

Komentar