Media sosial perlu kembali ke misi awalnya, yakni untuk kepentingan kemanusiaan dan aktivitas sosial yang positif. Demikian intisari hari pertama dalam forum Tolerance & Coexistence 2.0 yang disponsori oleh U.S Department of State Office of Citizen Exchanges dan dilaksnakan oleh World Learning Amerika Serikat. Acara yang diselenggarakan di Bangkok Thailand pada 21-22 November 2019 ini diikuti akademisi, influencer, aktivis NGO, hingga perwakilan pemerintah dan pemuka agama dari beberapa negara di Asean. Dari Indonesia, ada beberapa lembaga yang diundang salah satunya adalah Pusat Kajian dan Pengembangan Pesantren Nusantara (PKPPN) IAIN Surakarta yang diikuti oleh M. Zainal Anwar dan Nur Kafid.

Pada mulanya, media sosial dibuat untuk menghubungkan orang di berbagai tempat. Ketika komunikasi orang terbatasi oleh ruang dan waktu, media sosial menjadi jawaban untuk membuat satu dengan yang lain terhubung. Munculnya media sosial membuat orang yang mulanya tidak berjumpa bisa saling menyapa.

Seiring berjalannya waktu, media sosial menjadi ruang terbuka yang akhirnya membuat orang saling terkoneksi satu dengan yang lain. Bisa saling berbagi foto hingga mengembalikan memori lama dalam ruang kekinian. Istilahnya, dunia dalam lipatan. Jadilah kita menjadi click society atau masyarakat yang suka memainkan klik dan ibu jari.

Tapi, keterhubungan inilah yang kemudian membuat sebagian orang memainkan politik media sosial. Sebagain orang mulai memanfaatkan jaringan media sosial untuk kepentingannya. Muncullah politics of caption. Orang menafsirkan dan memberi tafsiran atas suatu gambar atau video sesuai kepentingannya. Lalu, muncullah juga yang namanya hate speech.

Dari berbagai sesi, ada beberapa hal yang muncul beberapa pemikiran yang sempat saya rekam. Misalnya, perlunya literasi media mulai level anak-anak hingga dewasa, promosi dialog antar berbagai komunitas dan lintas kultural, dan memperkuat sektor pendidikan untuk menebarkan nilai-nilai perdamaian dan toleran.

#ExchangeOurWorld
#ForSocialGood
#digitalCVE
#digitalProgressBangkok
#WaniUripWaniSantun
#pkppniainsurakarta
#islamsantun

Komentar