Sahur menjadi hal penting bagi umat Muslim ketika berpuasa. Sahur adalah makan dan minum sebelum melakukan ibadah puasa, dilakukan dini hari sebelum waktu subuh tiba. Karena waktu sahur dilakukan dini hari membuat tantangan tersendiri untuk melaksanakannya. Akan tetapi kita diharapkan dapat melaksanakan sahur untuk tetap menjaga daya tahan tubuh. Karena ketika berpuasa kita dilarang untuk makan dan minum sampai waktu berbuka.
Berbicara tentang sahur beberapa waktu lalu di media sosial ada yang sedang menarik dan menjadi perbincangan. Hal yang menarik tersebut adalah sebuah postingan seorang publik figur bernama Zaskia Adya Mecca. Ia memposting video pengalaman pribadinya ketika waktu sahur. Dalam video tersebut suara orang jauh di sana yang sedang membangunkan sahur masyarakat menggunakan toa atau pengeras suara masjid. Lalu ia memposting di Instagram pribadinya dan menulis yang intinya ia heran dengan gaya yang dilakukan oleh seorang pria. Ia pun menganggap bahwa membangunkan dengan model seperti itu mengganggu masyarakat. Namun di sisi lain orang-orang disekitarnya menganggap bahwa membangunkan sahur dengan model tersebut sedang hits di masa sekarang.
Lalu, membangunkan sahur dengan menggunakan toa masjid apakah diperbolehkan? Apakah ada larangannya?
Menurut Kementrian Agama penggunaan toa atau pengeras suara di masjid, musala, dan langgar sudah diatur dalam Surat Edaran Nomor B.3940/DJ/III/Hk.00.7/08/2018 tentang Pelaksanaan Intruksi Dirjen Binmas Islam Nomor: Kep/D/201/1978. Dalam surat tersebut melarang untuk meninggikan suara ketika doa, zikir, dan salat. Selain itu dalam penggunaanya toa masjid hanya untuk kegiatan tertentu seperti azan, tarhim, takbir ataupun bacaan Al-Quran sebelum memasuki waktu salat.
Selain Kementrian Agama, MUI juga turut menanggapi permasalahan yang ada. Buya Dr Amirsyah Tambunan Sekretaris Jendral Majelis Ulama Indonesia mengharapkan bahwa dengan adanya puasa umat muslim dapat menciptakan keharmonisan di lingkungannya sehingga akan tercapai suasana aman dan damai. Hal ini sangat disayangkan jika yang mendengarkan merasa terganggu dengan cara yang belum baik.
Jika ditelisik lebih dalam yang dilakukan oleh seseorang dalam video tersebut adalah baik dan mendatangkan kemanfaatan. Pertama, untuk meningkatkan bagi kaum muslimin untuk segera menunaikan makan sahur. Kedua, tindakan tersebut adalah bentuk perhatian kepada umat muslim di saat bulan puasa.
Sebetulnya fenomena tersebut dapat kita jumpai tidak hanya diperkotaan saja. Di kampung-kampung bahkan dapat kita temui dan bisa jadi adanya kegiatan tersebut dapat memecah kesunyian malam di kampung atau desa. Bahkan dikampung hal tersebut terkadang menjadi hal wajar, bahkan sudah menjadi tradisi. Tidak ada yang salah dengan kita membangunkan sahur orang lain. Lalu apa yang menjadi permasalah publik figur tersebut sehingga ia mengatakan bahwa yang dilakukannya itu tidak tepat.
Di sini ia mengomentari isi dari yang disampaikan dan cara penyampaiannya yang ia anggap kurang tepat. Dalam video tersebut seorang pria saat membangunkan sahur masyarakat menggunakan nada yang kurang tepat dan pesan yang disampaikan. Tentu hal ini bertentangan dengan harapan dari Buya Dr Amirsyah Tambunan yang mengharapkan bulan ramadan sebagai bulan yang damai dan rasa aman. Sehingga dalam menjalankan ibadah puasa dan ibadah lainnya bisa khusuk tidak terganggu dengan suara-suara yang tidak enak untuk didengar.
Kemenag sendiri menganjurkan bahwa pengeras suara masjid hanya digunakan oleh mereka yang mempunyai suara yang merdu tidak untuk mainan dan sebagainya. Sehingga masyarakat yang beragam dapat mendengar suara suara yang enak di dengar. Selain merdu juga tentu harus tetap memperhatikan aturan-aturan yang ada.
Melihat hal tersebut kita sebagai muslim sudah saatnya mengerti dan saling menjunjung tinggi sikap toleransi antar umat muslim mau pun antarumat beragama. Sehingga diharapakan akan tercapai kedamaian dan keamanan di tengah masyarakat. Inilah wajah Islam yang sebenarnya, Islam yang Rahmatallil Alamin. Penggunaan toa masjid yang tidak tepat membuat ketidaknyamanan masyarakat di lingkungan sekitar. Tentunya hal ini yang tidak mengharapkan terjadi untuk kita semua.
Hal yang dapat kita lakukan menyikapi hal ini adalah berbaik sangka, tentu kita meyakini dibalik itu ada maksud baik yang terselipkan. Sekarang ini kitapun dapat memanfaatkan teknologi untuk membangunkan sahur. Salah satunya adalah alarm hanphone yang dapat kita gunakan untuk membangunkan diri kita. Selain itu kita juga dapat memnumbuhkan keharmonisan di lingkungan keluarga dengan membangunkan sahur antar anggota keluarga. Semoga kita tetap terjaga kerukunan dan kedamaian ditengah keberagaman.