Islamsantun.org. Salah satu episode kehidupan yang pasti pernah dialami oleh setiap ‎orang adalah masa-masa sedih dan pedih. Yaitu sebuah masa di mana ‎seseorang merasakan betapa hidup yang dijalaninya begitu berat dan ‎melelahkan, karena serangkaian ujian dan cobaan yang terus menerus datang ‎menghadang. ‎

Akibat rasa sedih dan pedih ini, tidak jarang seseorang akan ‎meneteskan air mata, menangisi episode kehidupan yang tengah dialami dan ‎dirasakannya. Ya, tangis yang mengiris seringkali mewarnai hari-hari kita. Hal ‎ini manusiawi belaka. Karena begitulah Allah menjalankan sunnah-Nya. Life is never flat. Hidup ‎ini memang tak datar. Kadang berliku, sesekali menanjak, kemudian turun. Di ‎lain waktu, hidup terasa lempang, tak lama kemudian kembali menukik tajam. ‎Ya, demikianlah sunnatullah yang berlaku.‎

Tangis yang mengiris itu bisa hadir karena kita kecewa, sedih, kesal, ‎dan beragam perasaan tak menyenangkan lainnya. Tangis yang mengiris itu ‎bisa terjadi karena harapan yang pupus, cita-cita yang kandas, hati yang ‎tersakiti, amanat yang dikhianati, kepercayaan yang diselewengkan, dan ‎pelbagai hal lainnya yang tak sesuai antara keinginan dan kenyataan.‎

Sejatinya, kalau kita berpikir jernih dengan hati yang tenang, maka ‎sepenuh sadar akan kita amini bahwa tak ada yang sia-sia dalam hidup ini. ‎Sepahit dan sepedih apa pun pengalaman hidup yang kita rasakan, selalu ‎menyimpan pelajaran berharga. Seburuk dan sekelam apa pun peristiwa yang ‎menimpa kita, selalu ada hikmah yang dapat kita petik.‎

Air mata yang menetes, bahkan mengalir deras, tangis yang mengiris ‎menyayat hati, adalah cara Allah untuk mengajarkan kepada kita tentang arti ‎hidup. Ya, hidup akan sangat bermakna ketika kita terus berusaha mengambil ‎pelajaran dari setiap peristiwa yang kita alami dan rasakan. Hidup akan sangat ‎bernilai ketika kita selalu belajar memetik hikmah dari setiap kejadian yang ‎kita lalui dan rasakan.‎

Nikmati air mata yang metes membasahi pipi sebagai tanda bahwa kita ‎memang bukan makhluk sempurna. Meski demikian, jangan larut dalam ‎tangis, jangan berlama-lama dalam duka, karena kita memiliki Yang Maha ‎Sempurna. Hapus sedihmu, seka air matamu. Allah bersamamu. Segera sandarkan diri kepada ‎Yang Maha Memberi solusi. Panjatkan untaian doa terindah kepada Yang Maha ‎Rahman. Adukan segala gundah yang menyesakkan dada. Yakinlah, Dia akan ‎segera membukakan jalan keluar. Hanya dengan cara bermunajat kepada-‎Nya, batin akan kembali tenang, hati akan kembali damai, jiwa akan kembali ‎tenteram.‎

* Ruang Inspirasi, Kamis, 22 Juli 2021.

Komentar