Tersebar narasi bahwa KH Bisri Mustofa Rembang adalah salah seorang santri KH Cholil Bangkalan. Apa benar demikian?
Nama kecil Kiai Bisri adalah Mashadi. Setelah pulang haji, ia berganti nama menjadi Bisri Mustofa.
Kiai Bisri adalah anak seorang pedagang kaya bernama Djaja Ratiban yang terkenal dengan sebutan Djojo Mustofa (H. Zainal Mustofa) bin Podjojo (H. Yahya).
Kiai Bisri Mustofa lahir tahun 1915, sementara Kiai Cholil Bangkalan wafat 1925. Artinya, ketika Kiai Cholil wafat, Kiai Bisri baru berumur 10 tahun.
Apa mungkin Kiai Bisri berguru ke Kiai Cholil Bangkalan dalam rentang usia 1 – 10 tahun? Mungkin saja, hanya tidak ada data yang menunjukkan itu.
Yang ada datanya, Kiai Bisri menyelesaikan pendidikan dasarnya di Rembang. Dan tahun 1923, ketika berumur 8 tahun, Bisri kecil dibawa ayahandanya berangkat haji.
Sepulang haji, persisnya tahun 1926, Bisri belajar kepada salah seorang santri KH Cholil Bangkalan bernama KH Cholil Harun dari Kasingan Rembang.
Jadi, berdasar data yang ada, Kiai Bisri Mustofa Rembang berguru pada KH Cholil Harun Kasingan bukan pada Syaikhuna Cholil Bangkalan.
Sabtu, 12 April 2025
Salam,
Abdul Moqsith Ghazali
NB. Bagi yang belum tahu, perlu ditambahkan bahwa Kiai Bisri Mustofa adalah ayahanda KH Mustofa Bisri (Mustasyar PBNU) dan kakek KH Yahya Cholil Staquf (Ketum PBNU 2022-2027)