Maulid Nabi selalu dikaitkan dengan misi profetik Nabi dalam mengajarkan ajaran Islam. Karena itu, Maulid Nabi penting untuk dirayakan sekaligus menjadi sarana momentum untuk mengenang serta mengenal sepak terjang perjuangan Nabi Muhammad SAW.
Nabi SAW telah memberikan contoh teladan bagi umatnya untuk selalu berkontribusi kepada masyarakat meski kecil nilainya. Kendati, Nabi dari dulu hingga kini jadi teladan sempurna dalam berbagai aspek kehidupan, baik sebagai hamba Allah, pemimpin umat, hingga sebagai negarawan yang membangun masyarakat Madinah dengan prinsip keadilan, toleransi, dan kasih sayang.
Maulid Nabi dalam Konteks Indonesia
Dalam konteks Indonesia, Maulid Nabi sangat bermakna luas. Sosok Nabi mengingatkan kita akan pentingnya persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman. Dalam sejarahnya, Nabi mengajarkan perbedaan bukanlah halangan untuk hidup berdampingan, melainkan kekayaan yang harus dijaga dan dihormati.
Hal demikian pernah terjadi di Madinah. Di negara tandus itu, Nabi membangun masyarakat yang harmonis di tengah keberagaman suku dan agama. Tidak ada diskriminasi dan masalah yang terjadi di masyarakat, karena yang dikedepankan adalah toleransi dan persatuan di antara suku dan agama.
Karena itu, Maulid ini jadi momen untuk membuka pandora kita sebagai langkah perbaikan bersama. Kita layak meniru Nabi dan terus berupaya menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang rukun, damai, dan berkeadilan. Sebagai bangsa yang beragam suku-bahasa, kita harus terus mengamalkan moderasi beragama agar tercipta kehidupan yang harmonis dan saling menghargai.
Misi Profetik Nabi Muhammad SAW
Keadilan dan toleran adalah kunci dari kebersamaan dan perdamaian yang berkelanjutan. Dan itu yang menjadikan ajaran Nabi diterima di mana pun Nabi berada. Persatuan dan kesatuan adalah misi sosial profetik Nabi. Karena baginya, persatuan dan kedamaian menjadi tanggung jawab bersama.
Dalam ilmu sosial, profetik adalah ajaran yang bermanfaat untuk sesama. Profetik sendiri berasal dari kata “prophetic” yang bermakna ajaran kenabian yang mengajarkan bagaimana Islam sendiri menjadi pendorong terwujudnya perubahan sosial. Profetik ini tidak hanya bermanfaat kepada Islam, tetapi juga harus berefek sosial terhadap masyarakat dan kebudayaan yang berkembang demi terwujudnya transformasi masyarakat yang lebih baik dan berkeadaban.
Dalam menjalankan misi profetik Nabi, kita harus melihat dan meneguhkan keutamaan nilai-nilai perjuangan Nabi yang perlu dijalankan. Pertama, meneguhkan keimanan dan ketakwaan. Peringatan Maulid Nabi harus dijadikan momentum umat Islam untuk merenungkan kembali keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT. Dengan memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, kita harus semakin termotivasi untuk meneladani akhlak dan budi pekerti beliau, seperti keadilan dan persatuan.
Kedua, harus meningkatkan rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW. Salah satu tujuan dari peringatan Maulid Nabi adalah untuk meningkatkan rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW yang menjadi teladan bagi umat Islam. Mencintai Rasulullah SAW bisa mendatangkan pahala. Namun, kita jangan lupa untuk turut serta mencintai manusia dan sesama demi terjalinnya kebahagiaan bersama.
Ketiga, mempererat persaudaraan dan ukhuah islamiah. Peringatan Maulid Nabi harus menjadi sarana bagi kita untuk mempererat persaudaraan dan ukhuah islamiah. Dalam peringatan ini, umat Islam dari berbagai kalangan berkumpul bersama dan saling bahu-membahu untuk merawat rasa persatuan dan kesatuan. Di samping itu, Maulid bisa menjadi sarana mempelajari akhlak dan perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW, agar tidak serakah uang, jabatan, dan perempuan.
Maulid Nabi harus jadi spirit profetik dengan diwujudkan melalui sikap dan perilaku keberagamaan yang santun, rukun, toleran, saling menghormati, dan menerima perbedaan keyakinan. Di momen Maulid ini kita juga bisa memperbaiki diri untuk tidak serakah. Jika demikian terjadi, maka kita akan bisa menjaga dan merawat NKRI dengan segala keragaman dan masalahnya. Kemerdekaan Indonesia diraih dengan perjuangan dan pengorbanan baik oleh manusia pilihan yang baik, yang memiliki semangat profetik kenabian dan persatuan