Meninggalkan keburukan bentuk keimanan umat islam kepada Allah. Namun meninggalkan keburukan juga sebagai tahap awal dalam meningkatkan keimanan, karena dengan meninggalkan salah satu perbuatan buruk itu dapat mencegah berbagai perilaku buruk lainnya.

Pada bulan Ramadan banyak orang muslim berlomba-lomba meningkatkan keimanannya dengan cara memperbanyak amalan. Amalan-amalan yang sering dilakukan oleh umat muslim di bulan Ramadan yaitu memperbanyak itikaf yaitu menghabiskan waktu luang di dalam masjid dengan berdiam diri berzikir, beribadah, dan berdo’a untuk meningkatkan keimanan.

Bulan Ramadan juga dapat disebut dengan bulan tajwid karena banyak masjid yang menyediakan pengajian kitab tentang ilmu tajwid, ketika kita mengikuti pengajian tersebut secara tidak langsung kita dapat mengetahui kekurangan kita saat membaca Al-Quran. Berharap dengan cara seperti ini kita dapat merubah cara membaca Al-Quran yang lebih baik di bulan berikutnya dan dapat meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT.

Amalan selanjutnya yaitu melakukan salat tarawih secara berjamaah. Hukum melaksanakan salat tarawih secara berjamaah pada saat bulan Ramadan yaitu sunah. Jadi ketika kita melaksanakannya kita akan mendapatkan pahala, meningkatkan keimanan, dan diampuni dosanya oleh  Allah.

Memperbanyak mengucap istigfar juga termasuk amalan yang sering dilakukan umat Islam. Dalam beribadah pastinya kita sering dihampiri rasa malas, namun dengan mengucap istigfar ini dapat menghilangkan rasa malas, menggugurkan dosa, dan memudahkan kita dalam melakukan segala urusan sesuai dengan janji Allah kepada orang-orang yang membaca istigfar.

Berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dalam Hadist Bukhori nomor 6307:

حدثنا هشام بن عمار حدثنا الوليد بن مسلم حدثنا الحكم بن مصعب عن محمد بن علي بن عبد الله بن عباس أنه حدثه عن عبد الله بن عباس قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم من لزم الاستغفار جعل الله له من كل هم فرجا ومن كل ضيق مخرجا ورزقه من حيث لا يحتسب

Artinya : “Barang siapa yang menekuni istighfar, Allah akan menjadikan dari setiap kesedihan kelonggaran, dan dari setiap kesempitan jalan keluar dan memberi rizki kepadanya dari arah yang tidak disangka-sangka.” (HR. Ibn Majah).”

Para pendakwah di bulan Ramadan memiliki banyak peluang untuk mendapatkan pahala yang besar, karena siapapun yang memberikan petunjuk kebenaran, maka baginya pahala-pahala sebagaimana pahala orang yang mengamalkannya. Berdakwah tidak harus berbicara di masjid namun kita dapat berdakwah melalui media sosial apalagi sekarang ini banyak para ustaz yang mengajar di YouTube, IG, Tik-tok dan lain sebagainnya.

Puasa tidak hanya menahan lapar dan haus namun juga kita harus menjaga pikiran kita agar tidak berburuk sangka terhadap Allah dan orang lain, karena berburuk sangka itu menimbulkan dosa. Dengan cara kita menjaga pikiran kita insyaallah kita dapat menghindarkan diri dari sifat iri, dengki, dan rendah diri.

Beramal di bulan Ramadan tahun ini harus tetap jalan meskipun di rumah masing-masing kita juga dapat meningkatkan iman dan meninggalkan keburukan. Jangan sampai kita sia-siakan kesempatan Ramadan tahun ini, karena kita tidak akan tahu apakah tahun besok masih ada kesempatan yang sama atau tidak.

Komentar