Islamsantun.org. Dalam menjalani hidup ini, selain kita harus memahami kriteria sahabat terbaik, juga kita harus mewaspadai kemungkinan hadirnya musuh terburuk. Ya, mengantisipasi kemungkinan hadirnya musuh terburuk sama dengan menyelamatkan kehidupan kita.
Pertanyaannya kemudian, siapakah musuh terburuk itu? Musuh terburuk adalah orang-orang yang kehadirannya justru melemahkan semangat hidup kita, mengerdilkan cita-cita kita, dan yang paling berbahaya adalah menjauhkan kita dari Allah Swt.
Tidak jarang kita jumpai seseorang yang dulunya cukup baik, santun, ramah, taat beribadah, tetapi kemudian berubah menjadi orang yang kasar, cuek, bahkan jauh dari ajaran agama. Bisa dipastikan bahwa dia berubah drastis seperti itu karena salah bergaul. Ya, ada ungkapan bijak dalam bahasa Arab yang menyatakan, su’u al-khuluqi yu’di, perilaku negatif itu menular. Seseorang yang bergaul dengan orang-orang yang buruk akhlaknya, kasar sikapnya, jauh dari ajaran agama, maka, meskipun sebelumnya dia adalah orang yang baik, lambat laun akan terpengaruh juga oleh sikap dan perilaku kawan-kawannya.
Rasulullah Saw. mengingatkan, “Seseorang itu tergantung agama temannya. Maka hendaknya salah seorang dari kalian melihat siapa temannya.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Dari keterangan hadis di atas jelaslah bahwa teman sepergaulan sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan seseorang. Baik-buruknya seseorang sebagian besar ditentukan oleh siapa teman-temannya.
Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk digambarkan oleh Rasulullah Saw. melalui hadis berikut: ““Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari)
Melalui hadis ini, Rasulullah Saw. mengibaratkan teman yang buruk seperti pandai besi, yang jika kita dekat dengannya kemungkinan besar kita akan terkena percikan apinya. Kalaupun tidak, kita akan tetap menadapatkan bau asapnya yang tak sedap.
Ya, sosok seperti digambarkan Rasulullah Saw. inilah yang bisa disebut sebagai musuh terburuk dalam kehidupan kita. Karena kehadirannya, alih-alih membawa kita pada kebaikan, justru akan mencelakakan kita.
So, selektiflah dalam memilih teman. Jangan sampai salah memilih, atau kita akan jatuh pada kekecewaan berkepanjangan.
* Ruang Inspirasi, Ahad, 15 Agustus 2021.