“Generasi yang kuat lahir dari konsumsi produk halal. Siapa yang makan makanan halal pasti terjamin kesehatannya. Kuat dalam hal ini adalah kuat akal dan karakternya.” Hal tersebut diungkapkan Ahmad Umar, Kepala Pusat Pembinaan dan Pengawasan Jaminan Produk Halal BPJPH Kemenag RI, pada public lecture bertema “Halal Indonesia untuk Masyarakat Dunia” yang diselenggarakan BPJPH dan Pusat Pengkajian Masyarakat dan Pendidikan Islam Nusantara, 3 Desember 2021 di UIN Raden Mas Said Surakarta.

Selain public lecture, pada kesempatan tersebut juga diisi dengan penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba literasi halal, yakni lomba tiktok, desain twibon dan poster. BPJPH dan PPM juga akan menggelar lomba film pendek dan lomba pidato untuk semakin menguatkan literasi halal.

“Inti dari literasi halal adalah untuk mengedukasi masyarakat, kita ingin menumbuhkan kesadaran halal. Literasi halal menyasar dua kelompok, yaitu produsen dan konsumen. Literasi untuk konsumen, tentu agar konsumen bisa memilih dan memilah mana produk halal dan mana yang non halal. Adapun literasi halal untuk produsen, dimaksudkan agar produsen bertanggung jawab menghadirkan produk yang sudah terjamin kehalalannya. Bila tercipta demikian, untuk menemukan makanan yang sehat, halal, dan berkah sangatlah mudah. Dengan itu, masyarakat terjamin terlindungi, aman dan nyaman,” lanjut Umar.

Abd. Halim, Direktur Pusat Pengkajian Masyarakat dan Pendidikan Islam Nusantara, dalam sembutannya menyebutkan, bahwa sudah saatnya gerakan literasi halal lebih gencar lagi dikampanyekan. Sinergi antara BPJPH dan lembaga pendidikan seperti universitas perlu terus dilanjutkan. Hal tersebut penting mengingat gaya hidup halal semakin mendapat tempat di hati masyarakat.

Komentar