Pandemic Covid-19 tidak membatasi kita untuk melakukan diskusi-diskusi ringan untuk menambah pengetahuan kita. Pengurus DEMA IAIN Surakarta Kabinet Panatagama 2020 melaksanakan kegiatan Diskusi Buku Baru bertema “Kesalehan Ritual, Sosial, dan Virtual” yang dilakukan secara virtual.

Kegiatan tersebut diselenggarakan pada hari Jumat, 19 Juni 2020 mulai pukul 19.40 WIB dan berakhir pukul 21.45 WIB. Buku yang didiskusikan adalah karya dosen-dosen muda IAIN Surakata yaitu Abd. Halim, M.Hum.; Abraham Zakky Zulhazmi, M.A.Hum.; Alfin Miftahul Khairi, M.Pd.; Nur Rohman, M.Hum.; dan Nur Tanfidiyah, M.Pd.

Buku berjudul Ingin Saleh Boleh, Merasa Saleh Jangan ini merupakan buku baru terbit 2020 oleh Penerbit Sulur bekerjasama dengan islamsantun.org. Diskusi tersebut dipandu oleh Rita Purnamasari dan dihadiri oleh 4 dari 5 penulis buku itu. Sedikitnya terdapat 26 peserta yang bergabung dalam diskusi yang diselenggarakan melalui aplikasi Google Meet tersebut. Meski dilakukan secara virtual, semangat dari peserta maupun pemateri tetap menyala-nyala sehingga diskusi tersebut berjalan khidmat dan menarik.

Dokumen DEMA IAIN Surakarta

Para penulis memaparkan isi buku dan proses kreatif penulisan dari buku tersebut. Abraham Zakky misalnya menjelaskan bahwa buku tersebut merupakan sebuah ontologi esai yang dihimpun dari esai-esai para penulis yang terbit di islamsantun.org, islami.co, artikula.id dan website lainnya.

Buku ini dikemas dengan bahasa yang lugas, ringan, dan mudah dipahami oleh pembaca, cocok untuk generasi milenial yang mulai menurun minat bacanya. Buku ini meski ringan dibaca tetapi isinya berbobot dan penuh hikmah. Keempat penulis buku memiliki latar belakang dan kajian yang berbeda-beda. namun isi dari esai-esai mereka tidak lepas dari inti dari buku ini yakni menyoal kesalehan ritual, sosial dan virtual.

Pemaparan dari penulis buku

Sisi menarik dari dari buku ini adalah obyek kajian yang beragam. Buku ini mampu menghadirkan sudut pandang yang berbeda-beda terkait pemahaman agama seperti kajian pesantren melalui kitab-kitab tasawuf yang dikorelasikan dengan kehidupan saat ini. Kajian tentang tantangan dakwah pada generasi milenial saat ini juga menjadi bahasan. Er sekarang tidak bisa kita samakan dengan dakwa seperti dulu, generasi saat ini lebih senang dengan konten-konten dakwah di media sosial sehingga model dakwah harus berkembang. Pembahasan seru juga menyangkut gerakan hijrah dengan model yang beragam dan bervariasi serta dengan tujuan dan ideologi tertentu. Abraham Zakky dalam buku ini banyak menyoal tentang tema-tema ini. Apakah gerakan-gerakan tersebut sudah sesuai dengan hakitat hijrah atau justeru akan menjadi boomerang di kalangan masyarakat.

Kehadiran buku ini diharapkan mampu menambah wawasan civitas akademika IAIN Surakarta serta masyarakat luas terkait keberagamaan masyarakat kontemporer yang dikemas dengan bahasa yang sangat ringan dan kekinian sehingga kita dapat mudah memahaminya. Dema IAIN Surakarta berkometmen untuk selalu menghadirkan susasana akademik untuk mengembangkan bakat mahasiswa IAIN Surakarta dalam melihat realitas kehidupan sehingga mereka mampu menjadi problem solver di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Nantikan acara-acara berikutnya! (Rita Purnamasari/Pengurus DEMA-I 2020)

Komentar