Sukoharjo – “Di manapun alumni FUD bekerja, harus mampu bekerja secara profesional, dan selalu bersikap moderat serta cinta tanah air.” Demikian tutur Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Raden Mas Said Surakarta, Dr. Islah, M.Ag, dalam acara Career Development Planning (CDP) yang digelar di Aula Rektorat lantai 3 (6/7/22).
Acara Career Development Planning dihadari 179 calon alumni Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Raden Mas Said Surakarta yang akan mengikuti wisuda sarjana ke-50. Tujuan diadakannya acara tersebut adalah untuk memberikan penguatan dan pembekalan kepada calon alumni. Adapun pada CDP kali ini fokus penguatan alumni adalah pada moderasi beragama dan cinta tanah air.
Kalis Mardiasih, penulis dan influencer, didapuk sebagai narasumber pada acara Career Development Planning. Kalis bicara moderasi beragama diawali dengan cerita banyaknya ujaran kebencian yang ia dapat di media sosial. Gagasan yang ia sampaikan kadang direspons berlebihan oleh netizen. Menurutnya, ujaran kebencian ini masalah kita bersama di era digital dan harus dikikis.
Kalis berpesan, laku moderat dan santun harus jadi jatidiri alumni FUD, di manapun mereka berkarier. Prinsipnya sederhana, bersikap baik akan mendatangkan banyak teman, dan itu menguntungkan kita. Maka, tidak alasan untuk menyakiti orang, baik di dunia maya atau dunia nyata.
Selain bicara soal moderasi beragama, Kalis juga bercarita aktivitasnya sebagai penulis dan influencer. Ia membagikan pengalamannya ketika menulis sejumlah buku laris. Menurut Kalis, lantaran buku-buku yang ditulisnya, ia bisa “jalan-jalan” keliling Jepang dan belum lama ini keliling Eropa.
“Saya awalnya adalah orang yang sangat tidak percaya diri. Saya merasa tidak camera face. Dulu saya tidak peduli dengan akun Instagram saya. Bagi saya Instagram adalah platform untuk orang kaya atau orang cantik. Tapi, saya percaya saya memiliki kemampuan menulis. Akhirnya, saya memilih memaksimalkan potensi menulis saya. Pelan-pelan percaya diri muncul,” terang Kalis ketika ditanya tentang awal membangun personal branding di media sosial.
Kalis memberi motivasi calon alumni FUD untuk tidak minder. Menurutnya, hari ini internet memberi kesemepatan yang sama bagi semua orang. “Era sosial media sekarang adalah era orang-orang biasa. Banyak orang-orang kecil, tidak populer, tapi sekarang jadi konten kreator terkenal. Jadi jangan ragu untuk tampil di media sosial,” tukas Kalis.
Di akhir, Kalis menjelaskan tentang pentingnya memperhatikan jejak digital. Jangan sampai alumni FUD meninggalkan jejak yang buruk di media sosial.