Dalam orasinya di depan mahasiswa baru IAIN Surakarta, M Zainal Anwar, Dosen IAIN Surakarta dan Direktur Pusat Kajian dan Pengembangan Pesantren Nusantara (PKPPN) IAIN Surakarta menyatakan bahwa kalau kecintaan terhadap Islam dan Indonesia hendaknya tidak dipisah-pisahkan. “Sebagai mahasiswa muslim yang belajar di kampus Islam negeri, maka kita harus menjadi role model warga yang cinta agama dan cinta negara dalam satu tarikan nafas,” kata pria asal Kudus.
Hal ini dikatakan ketika menjadi pemateri tema ke-Islam-an di hadapan lebih dari seribu mahasiswa baru yang mengikuti kegiatan Pengenalan Budaya dan Akademik Kampus (PBAK) 2019 IAIN Surakarta yang bertempat di Graha IAIN Surakarta pada Kamis (8/8).
Zainal menandaskan bahwa sekarang ini ada fenomena dimana orang taat beragama tetapi pada saat yang sama berusaha merongrong negaranya sendiri bahkan mengkampanyekan Indonesia sebagai negara thoghut yang pemerintahannya boleh dilawan.
Zainal menandaskan, “sebagai mahasiswa IAIN, saya punya rumus yang mudah diingat. IAIN itu ya Islam Agamaku, Indonesia Negeriku. Sekali anda menyebut IAIN, maka harus ingat bahwa cinta agama dan cinta negara harus manunggal.”
Zainal juga menyinggung bahwa tepat sekali tema PBAK 2019 yakni Menyebarkan Islam Ramah. “Jika kita menengok kisah Nabi, maka kita akan mendapati betapa ramah dan santunnya Nabi bahkan kepada orang yang jelas-jelas memusuhinya. Bahkan Nabi memilih berdoa agar orang yang memusuhi mendapat hidayah,” imbuhnya.
Saat ini, yang dibutuhkan adalah kader-kader bangsa yang sanggup mempromosikan Islam yang ramah dan santun. Dalam konteks tersebut, Zainal menambahkan, mahasiswa IAIN Surakarta harus mampu berperan menjadi model warga yang cinta agama dan cinta negara secara santun.