Sukoharjo – “Dalam menyusun dan menulis proposal penelitian studi Qur’an, pertama-tama yang harus dilakukan adalah pengelolaan dalam bepikir dan mengelola data atau literature review”, ucap Dr. Phil. Fadhli Lukman, M.Hum (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), sebagai pemateri dalam acara Pembekalan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL 2022), di Aula FUD UIN Surakarta (3/08/2022).
Menurutnya, merenung menjadi hal utama yang harus dilakukan bagi seorang peneliti. Karena, merenung penting dalam hal menentukan dan memilah tema. Tema-tema yang menarik dan bagus, menurutnya, lahir dari perenungan yang panjang dengan disertai kerja-kerja akademik.
Kedua, mengelola data atau literature review. Dalam penelitian Qur’an studis, literature review, menjadi kunci utama bagaimana menyusun dan menulis penelitian, baik penelitian lapangan atau penelitian teks.
Bila literature review dijalankan dengan sempurna, maka peneliti akan tahu bagaimana gerak dan arah penelitian ke depan yang bakal dibuat. Dari literature review, peneliti menjadi tahu, apa yang seharusnya diambil dan ditinggal, atau membuat hal dan penemuan yang baru.
Dari literature review, peneliti bisa menggambarkan subjek penelitian, kira-kira isu apa saja yang mau diangkat. Termasuk pula bisa memberikan verifikasi dan bisa mengkategorikan beberapa penelitian terdahulu, sedang, dan akan diteliti.
Selain itu, literature review bisa menjadi argument, masukan, menjadi data, dan bisa memahami dalam mengembangkan area subjek penelitian yang bakal diteliti oleh peneliti.
Jika bisa demikian, menurut Fadhli, nantinya akan gampang meniliti. Minimal bisa membedakan kajian Al-Qur’an dan kajian tafsir. Dan menurutnya, jika ini sudah dimiliki oleh mahasiswa, maka nantinya akan tahu dan menentukan arah kajian, metodologi, dan seterusnya.
Harapannya Fadhli, dengan diskusi ini, mahasiwa bisa menjadi peneliti tangguh, dan bisa mengikuti trend kajian masa kini. Bukan sekadar menaruk nama di kertas atau jurnal yang mereka tidak kerjakan.
Pada kesempatan ini hadir Sekeretaris Jurusan dan Humaniora, H. Tsalis Muttaqin. Menurutnya, masa muda adalah masa membangun dan mengembangkan kreatifitas.
Pada saat yang sama, Nur Rohman selaku coordinator Prodi IAT mengatakan, bahwa kegiatan ini dilakukan untuk berusaha membangkitkan ulang semangat mahasiswa yang akan berangkat melakukan PPL di LSQ Ar-Rahmah, Yogyakarta.