Karanganyar – bertempatan di Gedung serbaguna desa kebak, kecamatan kebakkramat, karanganyar mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta kelompok 263 mengadakan pengajian bertema “ Bersatu dalam perbedaan untuk mewujudkan kebersamaan dengan bingkai keberagamaan menuju desa kebak yang gemilang”, ustadz Ahmad Syaifuddin S.Pd., M.Pd Dari Surakarta didaulat sebagai penceramah pada kegiatan tersebut. Selain pengajian acara tersebut dimeriahkan dengan sambutan hadroh dan dilanjut pentas seni dari tarian adik-adik TPA. Acara digelar dari pukul 19:30 sampai 21:30. Menariknya acara tersebut dihadiri oleh beberapa ormas seperti ormas Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama, dan MTA, dan yang membuat acara ini menarik adalah adanya hadrah dan setiap warga diajak untuk melantunkan sholawat an yang di iring’i hadrah.
Sunarto selaku kadus dusun kebak menyatakan bahwa acara pengajian akbar ini baru kali ini diadakan lagi pasca covid 19. Dan acara seperti ini baru pertama kali di adakan dari kelompok KKN, karena dari tahun ketahun KKN tidak pernah mengadakan pengajian akbar atau pengajian perpisahan yang seperti ini dan beliau juga mengucapkan bahwa pengajian ini sukses karena bias menyatukan baik dari Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama dan MTA dan semoga dari acara pengajian ini masyarakat kebak lebih menyatu lagi untuk mejadi desa yang gemilang.
Ustadz Ahmad Syaifuddin menyampaikan beberapa poin penting dalam pengajian malam itu di antaranya, yang pertama Bagaimana caranya kita Menyikapi perbedaan dalam masyarakat, yaitu deng kita Belajar dari kehidupan berkeluarga, kedua Perbedaan itu adalah sebuah rahmat, maka dibalik perbedaan itu ada sebuah nikmat yang harus kita syukuri, karna Allah punya maksud dibalik perbedaan tesebut.
Ketiga konsep hidup dalam kemajmukan adalah وخالق الناس بخلق حسن yaitu dengan berakhlak baik. Adapun dalam Hadist Riwayat Ahmad dan, Tirmidzi:
اتق الله حيثما كنت ، وأتبع السيئة الحسنة تمحها، وخالق الناس بخلق حسن
Artinya: Bertaqwalah kepada Allah dimanapun engkau berada, dan hendaknya setelah melakukan kejelekan engkau melakukan kebaikan yang dapat menghapusnya. Serta bergaulah dengan orang lain dengan akhlak yang baik‘”.
Dan yang keempat bagai mana cara kita meneladani Nabi Muhammad saw. Pertama, banyak membaca Shalawat Nabi. Sabda Nabi: “Inna awlannasi bi yaumal qiyamati aksaruhum lil sholatan”, yang artinya: “Sesungguhnya orang yang dekat denganku kelak di hari kiamat adalah yang banyak baca salawat”. (HR. Imam Tirmidzi dari Ibnu Mas’ud).
Kedua, menjalankan Sunah-Sunah Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan. Sunah Nabi Muhammad SAW banyak sekali. Mulai dari bangun tidur sampai dengan tidur lagi. Dari ngurus keluarga sampai dengan ngurus negara. Mari kita hidupkan sunah-sunah beliau kalau memang ngaku cinta padanya.
Ketiga, Membaca dan Mengamalkan Al Quran. Saudara, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda: “Khairukum man ta’allamal Qur’aana ‘allamahu”, yang artinya: “Sebaik-baik orang di antara kamu adalah orang yang belajar Al Qur’an dan mengajarkannya” (HR Bukhari).
Keempat, Ta’alluq atau Keterkaitan. Yakni senantiasa mengaitkan dan mendekat dengan Nabi SAW dalam segala kondisi, antara lain membaca dan mempelajari Nabi Muhammad SAW dari ciri-ciri fisiknya seperti yang tercantum dalam kitab-kitab susunan para ulama salafunashsholih, seperti kitab “Syamail Muhammadiyah” susunan Imam Tirmidzi.