Jakarta – Monolog negeri sarung yang dibawakan Inayah Wahid berhasil memukau penonton yang memadati auditorium Makara Art Center UI pada 27 Agustus 2022. Melalui pagelaran ini Inayah berhasil menggali dan mengeksplorasi sarung sebagai khazanah kebudayaan Nusantara. Secara jenaka dan cerdik Inayah mengembangkan posisi sarung yang selama ini diidentikkan sebagai pakaian kaum pesantren tradisional menjadi pakaian modern yang tidak hanya digunakan oleh kaum santri. Bahkan sarung dapat menjadi alat politik untuk meraih suara dalam Pemilu.
Di sisi lain, pagelaran ini juga berhasil mendialogkan modernitas dan tradisionalitas secara kreatif dan terbuka. Hal ini terlihat pada adegan ketika Inayah memerankan sebagai mbok bakul sarung yang menggunakan aplikasi untuk berjualan sarung. Dari sini dialog mengenai tradisionalitas dan modernitas itu mengalir secara jenaka dan satire, bahkan kadang ironi.
Suasana semakin hidup dengan kehadiran Ngatawi Al-Zastrouw yang menggali humor-humor khas pesantren. Penampilan Zastrouw dalam monolog ini berhasil mengimbangi akting Inayah yang total. Kritik-kritik sosial yang tajam dan jenaka yang disampaikan Inayah barhasil dikembangkan oleh Zastrouw menjadi kisah-kisah unik dan manarik dengan bumbu humor yang segar. Kritik-kritik yang tajam itu menjadi bahan candaan khas pesantren, sehingga diterima dengan penuh suka cita oleh yang mendengarnya.
Misalnya ketika Inaya mengatakan: “aplikasi dagang sarung saya kok lemot, kayak penegakan hukum saja”. Ucapan ini sontak mengundang tawa dan teuk tangan penonton Juga ketika Zastrouw bercerita soal nasib kyai yang bayarannya hanya mengandalkan dari Tuhan. “Namanya kyia, gajinya gak tentu, hanya mengandalkan dari Allah. Mengandalkan dari pejabat juga belum tentu ada, kalau ada nanti ujungnya disuruh mengerahkan massa” demikian kata Zastrouw yang membuat geeer penonton.
Pagelaran Monolog Negeri Sarung ini diselenggarakan oleh Makara Art Center dan Masjid Ukhuwah Islamiyah Kampus UI Depk bekerjasama dengan Yayasan Jejaring Dunia Santri (YDS) dalam rangka ulang tahun YDS yang ke-3 sekaligus memperingati hari kemerdekaan RI ke-77. YDS adalah yayasan yang concern pada gerakan literasi untuk santri dengan cara memberikan pelatihan menulis, kemudian mensosialisasikan tulisan para santri di webb dan portal JDS. Saat ini sudah ada 1.155 penulis santri yang menjadi kontributor di JDS. Tulisan tayang ada 2.700 judul dalam bentuk artikel, laporan kegiatan dan sastra (pusi dan cerpen) dengan jumlah viewer 1,2 juta dari 101 negara.
Dalam kegiatan ini juga disampaikan pidato kebudayaan oleh Wakil DRI RI, Rahmad Gobel. Dalam pidatonya Gobel menyampaikan bahwa khazanah kebudayaan santri memiliki potensi ekonomi yang sangat besar. Potensi ini jika dikembangkan dapat menjadi jawaban atas berbagai acaman krisis yang akan terjadi seperti krisis perubahan iklim, krisis lingkungan dan tehomogi. “Santri harus memiliki kemamuan managerial yang baik dan penguasaan tehonologi tinggi agar berbagai potensi yang mereka miliki dapat diaktualisasikan secara maksimal untuk mewujudkan kemslahatan ummat” Kata Gobel.
Pagelaran ini dihadiri oleh Hj. Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, KH. Said Aqil Siradj (mantan Ketum PBNU), Gus Taj Yasin (Wakil Gubernur Jateng), KH. Marsudi Suhud (Ketua MUI), Badrul Munir (Dirmawa UI), Dr. Bondan Kanumoyoso (Dekan FIB UI), Prof. Aji Semiarso (Dekan Fisip UI), Haim Pohan (Pembina JDS), Mukhlisin (Ketua JDS), beberapa kyai dan santri dari berbagai pesantren yang ada di Jabodetabek, dan civitas akademika UI.
Selain menampilkan Inaya Wahid dan Al-Zastrouw, monolog ini juga didukung oleh KH. Abdullah Wong sebagai narator cerita, Lulu Ashsafah santri PP Al-Hikam Depok yang membacakan puisi dan Ki Ageng Ganjur dari Yogyakarta yang menjadi musik pengiring.
Sebelum pagelaran Monolog, telah dislenggarakan happening art sarung dan pameran memorabilia sarung yang menampilkan sarung-sarung bersejarah milik para tokoh diantaranya sarung milik Gus Dur, mBah Maemun Zuber (mbah Moen), Gus Mus, KH Said Aqil Siradj dan tokoh-tokoh lain. Happening art ini berlangsung sejak tanggal 22 sampai 27 Agustus di gedung MAC UI.