islamsantun.org-Dalam rangka menyemarakkan Hari Santri 2021, PCNU Kabupaten Sleman mengadakan seminar bertajuk Diaspora Santri. Seminar ini digelar untuk membuka wawasan dan memberikan motivasi kepada para santri untuk ikut berkiprah dalam membangun peradaban.
Acara ini dilaksanakan secara daring dan bisa disaksikan dalam akun youtube YVNU ( https://youtu.be/2BaewFKe2hE ) dan akun FB TVNU ( www.facebook.com/tvnu.id/live ) pada hari Selasa 12 Oktober 2021 jam 15.30 dan dihadiri dari oleh santri dari berbagai pondok pesantren di wilayah Sleman dan daerah lainnya.
Acara ini menghadirkan para pakar di bidangnya masing-masing yang notabene berasal dari kalangan santri. Di antaranya adalah Hairus Salim HS (Esais, Budayawan), Noor Cholis Idham (Guru Besar Arsitektur UII), Ika Dewi Ana (Dokter Gigi, Perekayasa Jaringan), Ataka Awalur Rizqi (Peneliti Robot, Dosen UGM). Acara ini dipandu oleh – Ashilly Achidsti (Peneliiti PPKK Fisipol UGM)
Muhammad Asyrofuddin selaku ketua RMI NU Kabupaten Sleman sekaligus ketua panitia hari santri 2021 menyatakan bahwa kagiatan ini diharapkan mampu memberikan motivasi kepada santri untuk lebih semangat di dalam belajar dan berkiprah untuk kemajuan bangsa.
Dalam kesempatan yang sama, Kang Niam, selah satu Pengurus Pusat RMI NU menyatakan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari kiprah pesantren untuk pengembangan pendidikan pesantren yang ke depannya memiliki tantangan yang cukup berat.
K.H. M. Syakir Ali, Rais Syuriah PCNU Sleman dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan ini dan mendorong agar santri untuk terus belajar dan mengembangkan potensinya sesuai dengan keahliannya di bidang yang ditekuni. K.H. Masykur Ali, Rais Syuriah PCNU Sleman menyatakan dalam sambutannya bahwa pendidikan islam di pesantren itu harus kaffah. Jadi pesantren tidak hanya belajar di asrama dan tafaqquh fddin saja, tetapi juga memiliki fungsi sosial dan dakwah. Pesantren harus terus berkembang menjadi tempat pendidikan ideal bagi masyarakt Indonesia khususnya untuk warga nahdliyin.
Peluang Santri
Prof. Noor Cholis Idham menceritakan pengalamannya saat belajar tentang arsitektur dan telah mendesain arsitek beberapa masjid yang sudah terealisasi. Ia menyatakan bahwa dunia arsitektur menjadi peluang yang sangat luas bagi santri.
Ika Dewi Ana juga menyatakan bahwa para santri sangat beruntung karena diajarkan oleh Kiai yang sanad keilmuannya jelas. Ia menceritakan pengalamannya tentang rekayasa jaringan yang terjadi di alam raya dan memberikan beberapa contoh riset yang memberikan kemungkinan-kemungkinan pengembangan rekayasa yang hasilnya akan banyak memberikan kebermanfaatan kepada kehidupan manusia. Karena menuntut ilmu tujuannya untuk mencari keberkahan dan untuk membantu dan berkontribusi untuk kemanusiaan.
Hairus Salim yang popular sebagai esais nasional menjelaskan bahwa awal karirnya dimulai sejak kecil yang cinta membaca dan menulis yang dikenalkan oleh orang tua dan keluarga terdekatnya. Hairus Salim menyatakan bahwa ia ingin menjadi istiqamah dalam dunia penulisan dan perbukuan. Ia menyatakan bahwa ia harus menekuni dalam satu hal yang menjadi passion-nya. Ia menjelaskan bahwa betapa susahnya mencari penulis dan ini memnjadi peluang besar bagi para santri.
Ataka, salah seorang peneliti robot UGM menceritakan pengalamannya tentang robotika. Ia menjelaskan bahwa robotik itu tidak hanya sekedar main-main namun juga bisa dikembangkan pada rekayasa robotik yang bermanfaat untuk kehidupan manusia. Ataka menyampaikan bahwa media belajar sekarang sangat terbuka lebar untuk para santri. Belajar robotik juga sangat terbuka lebar karena di youtube atau di internet sudah banyak tentang kajian dan tutorial tentang robotic. Ataka bersama rekan-rekannya membuat kanal youtube jago robotika yang bisa diakses oleh siapa saja termasuk para santri.