Solo – “Kehadiran para Kiai akan semakin meneguhkan betapa pentingnya warga NU mengetahui sejarah para pendahulu, kiprah, dan jejak perjuangan. Upaya untuk memahami para ulama pendahulu, diharapkan semakin meneguhkan tekad dan komitmen perjuangan”. Pernyataan ini disampaikan K.H. Masruri ketua Tanfidziyah PCNU Boyolali dalam acara rapat koordinasi pengurus PCNU se-Solo Raya di kediamannya (Ahad, 27/03/22).

Kegiatan yang dihadiri 14 orang dari 7 perwakilan PC seluruh karisidenan Surakarta ini diselenggarakan di desa Sukabumi, Cepogo, Boyolali. K.H. Ahmad Charir menjelaskan bahwa kegiatan ini rutin diselenggarakan oleh PCNU se-Solo Raya. “Pertemuan ini adalah media silaturrahmi bagi segenap pengurus untuk saling berbagi dan belajar satu sama lain terkait dengan perkembangan NU di daerah masing-masing. Sangat berguna dan bermanfaat.” lanjut Rais Syuriah PCNU Boyolali.

Banyak hal yang diperbincangkan dalam pertemuan yang digelar di bulan Sya’ban ini, di antaranya seputar perkembangan isu aktual, upaya pemecahan masalah yang terjadi, serta saling berbagi praktik baik di daerah masing-masing. Sehingga banyak sekali gagasan dan pengalaman yang bisa diambil, kemudian bisa diaktualisasikan di tempat masing-masing. Kompleksitas masalah yang dihadapi masing-masing pengurus cabang, meniscayakan adanya pertemuan dan sharing pendekatan. Pendekatan-pendekatan yang ditawarkan inilah yang kemudian dapat menjadi alternative bagi penyelesaian masalah yang ada di masing-masing daerah.

K.H. Masruri mengaku senang dan bersyukur atas kehadiran para Kiai. “Bersyukur dipercaya menjadi tuan rumah pertemuan. Berharap berkah dari pertemuan. Lebih spesial lagi karena para Kiai berkenan berziarah ke makam Habib Yasin bin Thoha bin Yahya/Kiai Ageng Imam Sholeh”. papar K.H. Masruri.

Komentar