“Jangan sekali-kali mati sebelum menulis”, demikian quotes K.H. Musthofa Ali Ya’qub yang disampaikan pemred islamsantun.org, Abd. Halim pada acara pelatihan jurnalistik PP. Qudsiyah Putri, Kudus. (9/10/20). Acara yang digelar di kompleks Pondok Qudsiyah Putri ini mendapat atensi khusus dari para santriwati kelas 8,9,10.

Gus Isbah, selaku pengasuh, menyampaikan bahwa kegiatan ini khusus diadakan untuk membekali pengalaman menulis santri. Mengutip ajaran Imam Sibawaih, pengasuh menyemangati para santrinya untuk menulis. Ia berharap akan muncul tulisan-tulisan yang dihasilkan oleh para santri. Pihaknya juga akan mensupport para santrinya untuk membuat majalah yang dikelola oleh para santri.

Pengantar Gus Isbah tersebut kemudian disambut oleh antusiasme para santri dengan mendengarkan paparan materi dari Abd. Halim. Dalam acara ini, ia banyak memberikan motivasi dan tips menulis esai. Salah satu motivasi yang cukup berkesan dari penyampaiannya yakni menulis, menulis dan menulis adalah syarat menjadi penulis.

Materi esai Abd. Halim, kemudian disambung oleh paparan Nur Rohman yang menyampaikan tips menulis pers rilis. Rohman menyampaikan bahwa menulis itu mudah. Semua peristiwa yang terjadi sehari-hari dapat ditulis untuk menginformasikan kepada masyarakat. Menulis pers rilis juga berfungsi untuk ajang promosi atau memperkenalkan suatu lembaga pendidikan tempat seorang bernaung.

Di akhir acara, para pemateri menantang para santri untuk menuliskan pers rilisnya ke islamsantun.org. Sementara itu, Gus Isbah menyampaikan bahwa pihaknya berminat mengadakan pelatihan yang lebih lama, untuk menindak lanjuti harapannya membuat majalah bagi santri.

Komentar