Vietnam merupakan salah satu bagian dari negara di Asia Tenggara. Negara tersebut merupakan negara paling Timur dari Indochina. Bentuk negaranya adalah Republik Sosialis Vietnam. Setidaknya negara ini berbatasan dengan Laos, Kamboja dan Tiongkok. Negeri ini tidak jauh berbeda seperti Indonesia baik kondisi sosial budaya, dan iklim serta waktu. Namun, mata uang Rupiah lebih berwibawa dibandingkan dengan negara ini.

Kerajaan Champa juga merupakan kerajaan Islam yang memiliki pengaruh besar pada Indonesia seperti

peninggalan kerajaan Islam di Indonesia. Kerajaan ini dahulu sering melakukan interaksi dengan negara tanah air semenjak munculnya Kerajaan Kutai, yang merupakan kerajaan pertama di Indonesia, di Kalimantan Timur. Namun, petilasan Islam di negara tersebut sudah hilang. Hal tersebut dikarenakan kerajaan Islam Champa sudah lama tidak berbekas akibat perang dengan Khmer. Penduduk yang ada banyak yang bermigrasi ke Indonesia dan lainnyam termasuk ibu dari ulama Indonesia.

Beliau ini adalah Putri Champa yang menjadi isteri Prabu Brawijaya V yang melahirkan anak Sunan Giri Gresik. Sehingga petilasan beliau dapat terlihat di Gresik dan versi lain di Mojekerto. Putri tersebut menjadi bagian dari Islam seiring dengan keIslaman ayahnya yang sebagai raja di Champa.

Setelah kunjungan penulis ke negara ini, ada kisah unik yakni sosok pemimpin negera tersebut yang menjadi panutan di era kemerdekaan. Ho Chi Minh sebagai sosok yang pernah memimpin negara ini sampai sekarang  dihormati dan dikenang serta ajarannya ditaati. Bahkan keberadaan makam dan petilasan sang tokoh ini selalu ramai dan dijadikan model dalam menjadikan tokoh sebagai idola yang ideologis di masyarakat.

Di Indonesia kunjungan seperti di atas dikenal dengan ziarah. Ziarah tersebut biasanya di makam Walisongo yang kebanyakan di daerah Pantura. Di Hanoi vietnam juga terdapat tradisi mengunjungi pimpinan yang dianggap kharismatik dalam memperjuangkan kemerdekaan Vietnam.

Dalam konteks Indonesia, sebenarnya ziarah ke makam presiden mulai ada sejak meninggalnya Ir. Soekarno sebagai Presiden RI yang pertama. Kegiatan ini semakin marak seiring dengan wafatnya presiden RI yang keempat KH. Abdur Rahman Wahid. Para peziarah biasanya datang dengan mengemasnya dengan ziarah Walisongo. Kegiatan ini juga dilakukan atas presiden kedua H. Soeharto yang dimakamkan di Astana Giribangun Solo Jawa Tengah.

Kunjungan dilakukan penulis pertama di Hanoi pada tanggal 6 November 2019 di Vietnam. Kegiatan ini masih rangkaian acara AUN QA forum yang acara ya berlangsung sampai tanggal 9 November 2019. Kegiatan ini gratis dan hanya membayar city tour 30 dolar Amerika. Tujuan pertama adalah ke makam Ho Chi Minh. Seorang tokoh dan negarawan dari Vietnam yang pernah menjadi perdana menteri dan presiden.

Untuk memasuki makam tersebut, pengunjung harus melewati security yang ketat dan tidak boleh membawa tas, makanan dan sebagainya. Cara semacam ini mirip seperti memasuki makam Sultan Agung di Imogiri Bnatul yang harus meninggalkan bawaan dan memakai palaian khusus adat Jawa. Cara tersebut sangat efektif untuk menjaga kebersihan dan keindahan kompleks makam walau pengunjungnya dari beragam agama dan etnis. Sehingga kompleks tersebut terlihat bersih karena tersisa area untuk belanja makanan dan sovenir.

Topi dan Kaca mata hitam pun tidak boleh dikenakan para peziarah. Demikian juga berfoto pun tidak bisa. kecuali dari jauh sebelum memasuki area utama makam. Suasana memasuki makam terasa sejuk karena memang gedung di dalalmnya ber-AC. Untuk masuk ke makam, para wisatawan hanya lewat saja. Melewati area makam dihiasi karpet merah dari sebelum masuk sampai pintu keluarnya. Mereka hanya jalan di area dalam makam di bagian atasnya saja. Di bawah ada terlihat jelas mayat sang presiden tersebut yang dijaga empat orang di tiap sisinya. Sementara di sisi atasnya juga terdapat lebih dari empat orang yang sigap jika ada yang bercakap dan memotret di dalamnya.

Kondiisi di dalam makam tidak ada harum wewangian. Selain itu, tidak ada pula yang memanjatkan doa kecuali dalam hati saja. Mereka hanya lewat berjalan dengan pelan dan jika berhenti ada yang yang menegur dan  diharuskan segera melintas. Di dalam terasa sangat hening karena tidak ada sahutan suara dari pengunjung. Mayat presiden tertidur pulas di atas ranjang persegi empat dengan memakai jas hitam dan dasi putih. Kedua tangannya lurus ke bawah.

Setelah keluar dari area makam, barulah dapat mengambil foto di dekat area pintu keluar. Setelah foto-foto, pengunjung dapat menuju tempat tinggal presiden baik ruang kerja, ruang belajar dan sebagainya. Area tersebut dilengkapi rumah sakit berwarna hijau dalam interoor luarnya yang menandalan kesehatan. Rumah bercat kuning yang menandakan kekayaan. Selain itu, terdapat buah-buahan yang buahnya sangat banyak dan tidak ada satupun pengunjung yang mengambilnya.

Komentar