Bertempat di rumah salah satu warga desa Dagen, Karanganyar, Jumat (29/06), Pusat Kajian dan Pengembangan Pesantren Nusantara (PKPPN) IAIN Surakarta melaksanakan workshop simpul media sosial dan digital sebagai bagian tindak lanjut Literasi Islam Santun dan Toleran (LISAN).

Workshop ini dilaksanakan bekerjasama dengan Karang Taruna Tunas Muda Sejahtera Songgorunggi. Karang Taruna dipilih sebagai mitra LISAN karena berpotensi menjadi gerbang pertama tolak hoaks di masyarakat terutama di level pemuda.

Acara dikemas dalam bentuk talkshow edukasi dan strategi mencegah hoaks di kalangan kaum muda.

Bayu Saputro, ketua Karang Taruna Tunas Muda, menceritakan, “Acara kumpulan di Karang Taruna sebenarnya dapat dijadikan tempat klarifikasi sebuah berita.”

“Tanpa klarifikasi sebuah berita, kita dapat menjadi musuh atas ketidaktahuan kita sendiri,” timpal Hamdan Maghribi, Ketua Bidang Kerjasama PKPNN IAIN Surakarta dan Dosen IAIN Surakarta, yang berperan sebagai moderator.

“Tangkal hoaks harus dilakukan melalui tindakan,” tambah Ririn, mahasiswa IAIN Surakarta dan seorang Duta LISAN yang ikut menjadi pembicara talkshow.

Acara ditutup dengan pembuatan meme massal antihoaks dan ikrar tangkal hoaks. Bersama puluhan warga yang hadir, Duta LISAN dan kaum muda desa Dagen bertekad membendung hoaks dengan menyaring dan mengklarifikasi sebuah informasi terlebih dahulu. Tangkal hoaks, tebarkan yang haq.

Komentar