الله اكبر, الله اكبر, الله اكبرx ۳ الله اكبر كبيرا, والحمد لله كثيرا, وسبحان الله بكرة واصيلا, لااله الا الله و الله اكبر, الله اكبر ولله الحمد. الحمد لله الذى صدق و عده ونصر عبده واعزجنده وهزم الاحزاب وحده. أشهد ان لآاله إلا الله وحده لاشريك له, وا شهد ان سيد نا محمدا عبده ورسوله, الذى لانبي بعده. اللهم صل و سلم وبارك على سيدنا محمد وعلى اله و اصحابه اجمعين, ومن تبعهم الى يوم الدين. أَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْن.
Jama’ah Iduladha Rahimakumullah
Mula pertama marilah kita semua yang hadir di majelis mulia ini memanjatkan rasa syukur kepada Allah swt. atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada kita semuanya. Di masa pandemi Covid-19, hari raya Idul fitri kemarin dirayakan dan dilakukan di rumah dan hanya bbeberapa tempat saja yang merayakan di lapangan dan di masjid. Kini, Idul Adha, sebagian umat Islam telah memulai untuk merayakan dengan melaksanakan sholat walaupun dengan protokoler Covid-19 dan jumlah terbatas. Alhamdulillah, sehingga pada hari ini kita bersama dapat duduk bersimpuh mengucapkan takbir, tahmid, tasbih, dan tahlil sebagai perwujudan dari rasa syukur tersebut.
Dalam kesempatan ini, marilah kita semua berdoa untuk para jamaah haji sebagai tamu Allah swt. (duyuf al-rahman) yang dilakukan secara terbatas akibat wabah Covid-19 yang menyebar ke seluruh penjuru dunia dan memakan korban yang cukup banyak. Tahun ini, setidaknya hanya 1000 orang yang melaksnakan rukun Islam kelima ini dan 10 di antaranya adalah warga Indonesia. Mereka semua tengah melaksanakan puncak ibadah haji di Arafah tanggal 30 Juli 2020. Kita doakan mereka semua yang sedang melaksanakan ibadah haji di Arab Saudi mendapatkan predikat haji yang mabrur, semoga pandemi Corona-19 segera berakhir dan semoga kita semua yang hadir di kesempatan lain dapat melaksanakan ibadah haji ke tanah suci.
الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد
Jama’ah ‘Idul Adha Rahimakumullah
Memasuki salah satu bulan haram atau bulan mulia, Dzulhijjah adalah bulan yang penuh kemuliaan di dalamnya. Dalam bulan mulia ini ada dua hari penting yang di dalamnya ada sunnah menjalankan puasa yakni Tarwiyah dan Arafah serta puncak ibadah Haji di Arafah. Selain itu, dalam bulan ini terdapat kemuliaan yang melebihi jihad fi Sabilillah, yakni 10 hari di dalamnya. Hal tersebut dijelaskan dalam Q.S. al-Fajr (89): 1-2. Ulama menjelaskan 10 hari dimaksud adalah di bulan Dzulhijjah bukan di Bulan Ramadhan. Atas dasar inilah kebanyakan di kalangan masyarakat memulai puasa sebelaum memasuki Dzulhijjah untuk menyempurnakan puasa selama 10 hari karena tanggal 10 Dzulhijjah sudah memasuki Idul Adha dan haram untuk puasa di hari itu dan tiga hari sesudahnya yakni hari tasyrik.
Idul Adha ini seing dikenal degan idul hajj, dikarenakan sebagian ummat Islam sedang menunaikan ibadah haji rukun Islam yang ke-5. Penamaan tersebut dikenal juga dengan idul qurban/nahr/adha karena dalam melaksanakan hari raya ini dibutuhkan sebuah pengorbanan sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabiyullah Ibrahim a.s.
Rentetan antara ibadah hajji dan ibadah qurban dalam sejarahnya merupakan sebuah peneladanan atas Nabiyullah Ibrahim a.s. walaupun kurban yang terjadi di dunia ini sudah ada sejak zaman Nabi Adam a.s. ketika dua anaknya diperintahkan untuk berkorban. Allah swt menerima salah satunya dan yang lainnya tidak diterima dan kemudian terjadilah pembunuhan pertama di muka bumi. Hal ini merupakan tragedi kemanusiaan yang sudah diprediksi sebelumnya ketika bangsa langit, malaikat bertanya kepada Allah swt. Atas penciptaan manusia sebagai khalifah di bumi yang cenderung bermusuhan dan bahkan bunuh membunuh.
Jama’ah Idul Adha Rahimakumullah
Ibrahim a.s. sebagai nabi yang diberi julukan khalilullah karena sosok nabi tersebut mengalami berbagai ujian dari Allah swt. Ujian pertama adalah ketika beliau sudah beranjak tua namun belum diberikan keturunan. Setelah mendapatkan anak (Ismail) namanya dapat peritah utuk meninggalkan anak dan isterinya di sekitar sofa-marwah yang letaknya 16 km dari negara asalnya, Palestina. Awalnya ragu akan mimpi yang di dalamnya terdapat perintah menyembelih anaknya. Namun, ketika mimpi itu berulangkali terjadi, akhirnya nabi Ibrahim a.s. yakin bahwa mimpi itu adalah wahyu dari Tuhannya.
Keraguan dimulai tanggal 8 dan dikenal tarwiyah dan tanggal 9 Dzulhijjah Nabi Ibrahim a.s. mengetahui bahwa itu adalah wahyu Allah swt. maka dikenal Arafah. Akhirnya, tanggal 10 Dzulhijjah dilakukanlah penyembelihan dan maha besar Allah swt. yang mengganti Ismail a.s. dengan domba.
Era Covid-19, dalam beberapa wilayah Indonesia menyisakan dampak yang luar biasa. Walaupun di daerah tertentu telah tejadi peningkatan pembelian binatang kurban seperti di Jakarta. Covid-19 telah mengantarkan banyak perubahan termasuk di dalamnya perubahan ekonomi yang luar biasa. Banyak masyarakat yang terimbas adanya virus mematikan tersebut. Sehingga upaya adanya peningkatan jumlah masyarakat yang melaksanakan kurban adalah baik. Namun, di beberapa daerah tertentu masih menyisakan kurangnya masyarakat yang berkurban. Salah satu cara yang ditempuh adalah membagi daging kurban ke daerah yang kurang atau minus kurban. Sehingga, kurban tidak menumpuk di satu masjid atau tempat tertentu saja. Atau jika masih memiliki kelebihan rizki, diharapkan umat Islam selalu menyisihkan harta bendanya untuk berbagi sesama masyarakat untuk mengurangi dampak ekonomi yang cukup berat di mana pengangguran dan PHK terjadi, daya beli masyarakat menurun dan aktivitas seperti biasanya belum sempurna dilakukan.
Jama’ah ‘Idul Adha Rahimakumullah
Akhirnya, dalam situasi Covid-19 tahun 2020, marilah kita saling membantu dalam mengentaskan kemiskinan. Khusus dalam situasi Idul Adha dapat dilakukan dengan memberikan daging kurban dan dilakukan secara merata terutama di dearah-daerah yang kurang dalam partisipasi masyarakat dalam berkurban. Namun, sejatinya berbagi tidak hanya diwujudkan dengan kurban saja yang hanya dapat dilakukan dalam empat hari di hari raya idul adha dan tiga hari sesudahnya yang dikenal dengan hari tasyrik. Kegiatan berbagi dan “berkurban” dapat dilakukan kapan pun dan di manapun dengan bingkai amal salih atau amal baik yakni kepada anak-anak yatim dan mereka yang terdampak Covid-19.
جَعَلَنَا اللهُ وَإِيَّاكُمْ مِنَ الْفَئِزِيْنَ الأَمِنِيْنَ وَأدْخَلَنَا وَإِيَّاكُمْ فيِ زُمْرَةِ الْمُوَحِّدِيْنَ، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ الله ِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ وَلَوْ أَنَّ أَهْلُ الْقَرَى ءَامَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَالأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوْا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَنُوْا يَكْسِبُوْنَ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.
DO’A KHUTBAH KEDUA IDUL ADHA
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَلْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَلاَهُ وَلاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ. أَمَّا بَعْدُ: أَيــُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْ هَذَا يَوْمٌ عَظِيْمٌ، فَأَكْثِرُوْا مِنَ الصَّلاَةِ عَلَى النَّبِيِّ الْكَرِيْمِ، إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأيــُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَتَابِعِيْهِمْ بِإِحْسَانِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْحَمْنَا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَآأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اَللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ بِالإِسْلاَمِ وَلَكَ الْحَمْدُ بِالإِيْمِانِ وَلَكَ الْحَمْدُ بِالْقُرْآنِ وَلَكَ الْحَمْدُ بِشَهْرِ رَمَضَانَ وَلَكَ الْحَمْدُ بِالأَهْلِ وَالْمَالِ وَالْمُعَافَاةِ لَكَ الْحَمْدُ بِكُلِّ نِعْمَةٍ أَنْعَمْتَ بِهَا عَلَيْنَا. سُبْحَانَكَ لاَ نُحْصِيْ ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ فَلَكَ الْحَمْدُ حَتَّى تَرْضَى وَلَكَ الْحَمْدُ إِذَا رَضِيْتَ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى عَبْدِكَ ونَبِيِّكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِلَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبَّنـَا إِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ.
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ وَعَمَلٍ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ وَعَمَلٍ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِجَمِيْعِ مَوْتَى الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ شَهِدُوْا لَكَ بِالْوَحْدَانِيَّةِ وَلِنَبِيِّكَ بِالرِّسَالَةِ وَمَاتُوْا عَلَى ذَلِكَ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُمْ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُمْ وَاغْسِلْهُمْ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِمْ مِنَ الذٌّنُوْبِ وَالْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ وَجَازِهمْ بِالْحَسَنَاتِ إِحْسَانًا وَبِالسَّيِّئَاتِ عَفْوًا وَغُفْرَانًا.
عِبَادَ اللهِ, إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَخْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونْ فَاذْكُرُوا اللهَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْـئَلُوْهُ مِنْ فَضْـلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ.
Cara mengerjakan sholat idul Adha sama dengan cara melakukan sholat sunat lainnya. Yang beda hanya pada niat dan jumlah takbir disetiap rakaatnya. Niat sholat idul Adha, yaitu; Ushalli sunnatan li ‘iidil fithri rak’ataini lillaahi ta’aala (Saya berniat mengerjakan sholat idul Adha dua rakaat karena Allah Ta’ala). Adapun tata cara sholat hari raya idul Adha adalah sebagai berikut:
- Sholat Idul Adha dilaksanakan berjamaah.
- Sholat idul Adha tidak didahului adzan atau iqamah.
- Sholat Idul Adha dilaksanakan sebelum khutbah disampaikan.
- Sholat idul Adha dilaksanakan sebanyak dua rakaat, yang berisi dua belas kali takbir. Dengan pembagian, tujuh kali takbir pada rakaat pertama sesudah takbiratul ihram, sebelum membaca ayat, dan lima kali takbir pada rakaat kedua sebelum membaca ayat.
- Di sela-sela mengucapkan masing-masing takbir dianjurkan membaca Subhaanallah wal-hamdu lillahi wa laa ilaaha illallaah wallaahu akbar (Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah. Tiada tuhan selain Allah. Allah Mahabesar).
- Bacaan surah yang dianjurkan pada rakaat pertama adalah surah Qaf atau surah al-A’la dan pada rakaat kedua surah yang dibaca adalah surah al-Qamar atau surah al-Gasyiyah.
- Setelah sholat idul Adha diteruskan dengan 2 khutbah oleh seorang khatib
- Apabila hari raya idul Adha jatuh pada hari Jumat makan sholat jumat boleh dilaksanakan dan boleh pula tidak
Biodata Khatib:
Nama | : | Dr. H. Muhammad Alfatih Suryadilaga, S.Ag., M.Ag. |
Tempat dan Tanggal Lahir | : | Lamongan, 26 Januari 1974 |
Pekerjaan | : | Dosen Prodi Ilmu Hadis Fak. Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta |
Alamat Rumah | : | Setan rt 5 rw 44 Maguwoharjo Depok Sleman Yogyakarta |
Telpon dan E-Mail | : | 08121552550/081226268283 (WA), alfatihsuryadilaga@yahoo.com dan suryadilaga.mf@gmail.com |