Islamsantun.org. Let it flow. Biarkan mengalir. Ungkapan ini pasti sering kita dengar. Ya, sebuah ungkapan singkat namun sarat makna. Flow yang dalam arti harfiahnya bermakna ‘mengalir’, ‘melimpah’, mengandaikan sebuah keadaan yang bebas, tidak dibatasi dan tidak terikat dengan sesuatu.

Flow adalah sebuah keadaan yang menunjukkan ketenangan, kenyamanan, bahkan dalam kondisi tertentu “kebebasan”. Layaknya air yang mengalir bebas ke mana pun ia suka.

Filosofi air yang mengalir bebas sering menjadi acuan seseorang tentang bagaimana seharusnya menjalani hidup. Hidup ini akan terasa nikmat kalau kita menjalaninya dengan perasaan lepas, jiwa yang bebas, pikiran yang merdeka, tidak dikungkung atau dibelenggu oleh apa pun dan siapa pun. Hidup ini akan terasa damai kalau kita menjalaninya dengan tenang, mengalir seperti air.

Makna lain dari filosofi air mengalir adalah bahwa segala sesuatu yang terus mengalir, bergerak akan selalu menghadirkan kebaruan dan kejernihan. Hidup pun demikian adanya. Hidup adalah bergerak dan mengalir. Jika diam dan tetap maka hanya kebekuan dan kejumudan pikiran dan perasaan yang akan kita rasakan.

Air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Demikian juga hendaknya dengan kehidupan kita. Meski kita tengah berada di posisi yang tinggi, memiliki kelimpahan materi, ilmu pengetahuan yang mumpuni, kedudukan yang bergengsi, tetaplah rendah hati. Lihatlah bagaimana kehidupan orang di sekeliling kita. Banyak di antara mereka yang masih kesulitan ekonomi, pendidikan tinggi tak mampu dijangkau karena mahalnya biaya yang harus dibayar, pekerjaan tidak menentu sekadar untuk dapat menyambung hidup, dan masih banyak lagi hal lainnya yang membuat kehidupan mereka terasa tidak nyaman. Sapalah mereka, dekati mereka, bantulah mereka. Inilah makna air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah.

Jadilah seperti air yang tenang tetapi menghanyutkan, bukan seperti air yang beriak tanda tak dalam. Ya, dalam menjalani hidup ini jadilah pribadi yang tenang. Tenang dalam menghadapi setiap persoalan hidup yang datang. Tenang karena kita memiliki ilmu dan pengetahuan yang cukup. Tenang karena kita memiliki Tuhan yang Maha segala-galanya.

Janganlah menjadi air yang beriak. Karena itu pasti tanda tak dalam. Dalam menjalani hidup dan kehidupan ini, tidak perlu banyak tingkah dan gaya, yang hanya akan menunjukkan kepongahan di balik kekosongan jiwa. Tidak usah banyak sesumbar apalagi berkoar-koar sembari membusungkan dada, yang hanya akan membuat orang lain jengah dan akhirnya tahu kualitas dan kapasitas diri kita sesungguhnya.

* Ruang Inspirasi, Kamis, 20 Januari 2022.

Komentar