Al-Qur’an mengajarkan kepada kita bagaimana sebaiknya kita ‎berkomunikasi dengan orang lain. Apa yang harus kita ucapkan agar orang ‎yang kita ajak bicara itu mampu memahami dengan baik ucapan kita. Lebih ‎dari itu, agar ucapan kita mampu menghadirkan rasa nyaman dan tentram ‎pada diri mereka.‎

Di dalam al-Qur’an terdapat beberapa macam istilah ucapan (qaul). ‎Setidaknya ada enam bentuk ucapan (qaul) yang diajarkan al-Qur’an agar ‎komunikasi antara kita dengan orang lain berjalan baik. Berikut penulis ‎jelaskan secara singkat keenam model ucapan (qaul) tersebut:‎

‎1. Qaulan karima, yaitu ucapan yang mulia, yang menghadirkan ‎penghormatan bagi yang diajak bicara. Sebagaimana disebutkan dalam ‎Q.S Al-Isra’: 23: ‎فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا‎ , “… ‎janganlah kamu mengatakan ‘ah’ kepada mereka (orang tua), jangan ‎pula kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka ‎perkataan yang mulia!”‎

‎2. Qaulan ma’rufa, yaitu ucapan yang baik dan diterima oleh norma-norma ‎yang berlaku di masyarakat. Di samping itu, menurut M. Quraish Shihab, ‎Qaulan ma’rufa adalah ucapan yang pantas dengan latar belakang dan ‎status seseorang. Seorang pendidik, ustadz, tokoh agama hendakanya ‎bertutur kata yang santun, karena memang pantasnya seperti itu. Hal ini ‎seperti ditegaskan dalm Q.S. Al-Ahzab: 32. ‎يَانِسَآءَ النَّبِيِّ لَسْتُنَّ كَأَحَدٍ مِّنَ ‏النِّسَآءِ إِنِ اتَّقَيْتُنَّ فَلاَ تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلاً ‏مَّعْرُوفًا‎ , “Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang ‎lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara ‎sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ‎ucapkanlah perkataan yang baik.”‎

‎3. Qaulan baligha, yaitu ucapan yang fasih, efektif, tepat sasaran, tidak ‎bertele-tele dan mampu menghunjam dan berbekas dalam hati. ‎Sebagaimana ditegaskan dalam Q.S. an-Nisa’: 63. ‎أُوْلئِكَ الَّذِينَ يَعْلَمُ اللهُ مَا ‏فِي قُلُوبِهِمْ فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ وَعِظْهُمْ وَقُل لَّهُمْ فِي أَ نفُسِهِمْ قَوْلاً بَلِيغًا‎ , “Mereka itu ‎adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati ‎mereka. karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka ‎pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas ‎pada jiwa mereka.“‎

‎4. Qaulan Sadida, yaitu ucapan yang jelas, terang, benar, baik dari sisi isi ‎atau materi pembicaraannya amaupun dari sisi redaksinya. Hal ini ‎sebagaimana dijelaskan dalam Q.S. An-Nisa: 49. ‎وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا ‏مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا‎ , “Dan ‎hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya ‎meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka ‎khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah ‎mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan ‎perkataan yang benar”.‎

‎5. Qaulan layyina, yaitu ucapan yang lemah lembut, santun, dengan suara ‎yang penuh keramahan sehingga mampu menyentuh hati orang yang ‎diajak bicara. Seperti dijelaskan dalam Q.S. Thaha: 44. ‎فَقُولاَ لَهُ قَوْلاً لَّيِّنًا ‏لَّعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَى‎ , “Maka berbicaralah kamu berdua (Musa dan Harun) ‎kepadanya (Fir’aun) dengan kata-kata yang lemah-lembut…”‎

‎6. Qaulan Maysura, yaitu ucapan yang mudah dimengerti, dipahami dan ‎dicerna oleh orang yang kita ajak bicara. Sebagaimana ditegaskan dalam ‎Q.S. Al-Isra: 28. ‎وَإِمَّا تُعْرِضَنَّ عَنْهُمُ ابْتِغَآءَ رَحْمَةٍ مِّن رَّبِّكَ تَرْجُوهَا فَقُل لَّهُمْ ‏قَوْلاً مَّيْسُورًا‎ , ”Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh ‎rahmat dari Tuhannya yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada ‎mereka ucapan yang mudah”.‎

Demikianlah al-Qur’an mengajarkan kepada kita untuk mengucapkan ‎kata-kata yang mulia, baik, benar, mudah dipahami dengan bahasa yang ‎santun dan lemah lembut. ‎

* Ruang Inspirasi, Sabtu, 16 Juli 2022.

Komentar