Abd. Halim*
Dalam kitab Ushfuriyah, dikisahkan bahwa Sayyidina Umar bin Khattab disidang oleh Allah tentang amalan-amalan apa yang membuat Allah merahmatinya. Semua amal kebaikan Umar disebutkan mulai dari amalan ibadah mahdah, hingga berjihad di jalan Allah. Ternyata bukan amalan itu yang membuat rahmat Allah tercurahkan kepada Sayyidina Umar.
Diskisahkan bahwa dahulu kala, Sayyidina Umar menyaksikan anak-anak kecil sedang bermain-main burung emprit yang mereka tanggkap. Hati Sayyidina Umar luluh lalu membelinya dan melepaskan burung emprit itu. Karena itulah, Umar bin Khattab r.a mendapat welas asih dari Allah Swt.
Dalam banyak hadis, dikisahkan bahwa seorang perempuan pelacur dari Bani Israil menemukan seeokor anjing yang sedang kehausan. Hatinya iba dan mengambilkan air dari sumur di dekatnya dan memberi minum seekor anjing yang hampir mati kehausan. Karena itulah, Allah mengampuni perempuan Bani Israil itu.
Dalam sebuah hadis lain, Rasulullah Saw. pernah berkisah bahwa ada seorang laki-laki kaya. Tidak disebutkan siapa namanya. Saat dihisab, laki-laki tersebut tidak ditemukan kebaikan sama sekali. Dia ahli maksiat. Hanya saja, laki-laki itu selalu mengatakan kepada pembantunya, “Kalau ada orang yang punya hutang atau tanggungan, beri dia tempo. Mudahkan dan jangan dipersulit!” sebab amalannya ini, Allah berbelas kasih dan mengampuninya.
Ada kisah lain yang cukup populer. Konon, ada seorang ulama yang bermimpi bertemu dengan Imam al-Ghazali dan bertanya tentang bagaimana Allah memperlakukan Imam al-Ghazali. Dalam kisah itu, Imam al-Ghazali bercerita bahwa beliau mendapat welas asih dari Allah karena di saat ia sedang menulis, ada seekor nyamuk atau lalat yang hinggap di tinta Imam al-Ghazali. Imam al-Ghazali lalu berhenti menulis menunggu sang mahkluk kecil yang hinggap di tintanya kenyang dan pergi. Setelah itu, al-Ghazali melanjutkan menulis. Karena amalan itu, al-Ghazali mendapatkan rahmat Allah.
Kisah-kisah ini memberikan pelajaran pada kita bahwa amalan-amalan kecilpun terkadang menjadikan kita selamat dan mendapatkan rahmat dari Allah Swt. Mungkin karena itulah, Baginda Rasulullah berpesan kepada kita semua, “Jangan meremehkan kebaikan sekecil apapun apapun walaupun hanya dengan menuangkan air di gelas saudaramu!”
Dalam riwayat lain, Nabi berpesan, “Jangan remehkan amalan sekecil apapun walaupun hanya menampakkan wajah berseri-seri di hadapan saudaramu.”
Ajaran indah dari Rasulullah ini menganjurkan kita untuk senantiasa berbuat kebaikan kepada siapapun, kepada apapun, kepan pun, di mana pun, sekecil apapun. Barangkali amalan itulah yang akan menyelamatkan kita di hadapan Tuhan, yang maha welas asih, kelak di hari kiamat. Semoga bermanfaat!