Fahmi Afif*

Kerja nafsu itu sistematis, terstruktur dan masif. Seperti ini penjelasan Imam al-Bushiriy dalam Burdah-nya.

“Hasrat itu seperti anak kecil. Jika kau biarkan ia tidak akan berhenti meminta A.S.I. jika kau hentikan maka ia akan berhenti walau awalnya ia menangis”.

Jiwa adalah sesuatu hal yang lembut bersifat Rabbaniy, bernama Ruh sebelum terhubung dengan jasad.

Allah telah menciptakan Ruh terlebih dahulu dari pada jasad dengan jarak dua ribu Tahun. Saat ia telah terhubung dengan jasad, maka ia sudah terhalang dari kehadirat Sang Haq. Bernama Ruh sebelum terhubung dengan jasad, setelah terhubung bernama nafs.

“Palingkan keinginan – keinginannya, dan waspadalah engkau memberi wilayah dan kekuasaan terhadapnya, karena jika hawa nafsu berkuasa, kamu dapat celaka dan terhina”.

Ibnu Abbas berkata : hawa nafsu seperti tuhan selain Allah yang selalu disembah.

” Jagalah hawa nafsumu, karena Amal adalah ladang rerumputan sedang hawa nafsu adalah gembala. Walaupun ia sudah berada di ladang rumput jangan kau biarkan ia tetap di sana”.

Nafsu sekalipun ada dalam ketakwaan tetaplah harus dijaga. Karena hawa nafsu condong kepada ketaatan bukan karena untuk bertakwa, tetapi ada tujuan lain. Ketakwaan hanya akan dijadikan perantara saja. Seperti yang dikatakan oleh Penulis kitab Al-hikam :

“رب معصية أورثت ذلا واستنكارا خير من طاعة أورثت عزا واستكبارا “

“Maksiat yang membuat kerendahan hati lebih baik dari pada ketaatan yang membuat sombong dan congkak”.

“Berapa banyak sesuatu yang nikmat membunuh seseorang. Tak tahu kalau racun berada di daging yang berlemak”.

“Patut dicurigai perangkap nafsu dengan lapar atau kenyang. Lapar tak lebih buruk dari pada rusaknya lambung akibat banyaknya makan”.

Terlalu lapar dan terlalu kenyang sama – sama mempunyai akibat buruk. Namun terlalu lapar tidak mengakibatkan hal buruk seperti yang disebabkan oleh terlalu kenyang.

اصل كل داء البردة

“Sumber semua penyakit adalah terlalu kenyang”.

Dan yang paling baik adalah biasa – biasa saja.

خير الأمور اوسطها

“Sebaik – baik perkara adalah tengah – tengahnya”.

Begitulah imam al-Bushiri memperingatkan kita akan masif, sistematis dan terstrukturnya intrik tipu daya hawa nafsu.

#ngajiburdah

Komentar