Khutbah I
اللهُ أَكْبَرُ (×٣) اللهُ أَكْبَرُ (×٣) اللهُ أَكْبَرُ (×٣) وَ لِلّٰهِ اْلحَمْدُ
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي وَفَقَنَا لِأَدَاءِ أَفْضَلِ الطَّاعَاتِ، وَوَفَّقَنَا عَلَى كَيْفِيَّةِ اكْتِسَابِ أَكْمَلِ السَّعَادَاتِ، الَّذِي جَعَلَ الْيَوْمَ عِيْدًا لِعِبَادِهِ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ الَّذِي بِاسْمِهِ نَشْرَعُ فِي أَدَاءِ كُلِّ الْخَيْرَاتِ وَالْمَأْمُورَاتِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُؤَيَّدُ بِأَفْضَلِ الْمُعْجِزَاتِ وَالْآيَاتِ، قُدْوَتُنَا فِي الْقِيَامِ بِأَدَاءِ جُمْلَةِ التَّخْلِيفَاتُ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ الْمَخْلُوقَاتِ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الَّذِينَ كَانَتْ حَيَاتُهُمْ بِالْخَيْرَاتِ عَامِرَاتٍ، أَمَّا بَعْدُ، فَيَا
Maasyiral Muslimin Jamaah Sholat Idul Fitri Yang Dirahmati Allah Syukur Alhamdulillah.
Pada pagi yang cerah dan penuh berkah ini, marilah kita mengungkapkan pujian dan rasa syukur kita kepada Allah. Atas izin dan segala karunia-Nya, kita dapat melaksanakan ibadah Ramadan 1446 H dan menutupnya dengan sholat sunah Idul Fitri secara berjamaah. Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada teladan kita, baginda Nabi agung Muhammad SAW. beserta keluarganya, para sahabat, para tabiin, hingga kepada kita sebagai umatnya.
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah
Saat ini merupakan hari kemenangan bagi kita dan seluruh umat Muslim di seluruh dunia. Ini adalah hari yang suci dan dipenuhi dengan kebahagiaan, karena kita telah berhasil melatih diri dan berjuang melawan hawa nafsu selama sebulan penuh. Suara takbir yang menggema di mana-mana, baik di pelosok desa, di kota-kota, maupun di negara-negara lain di luar Indonesia, terus kita dengar untuk menyambut hari kemenangan ini. Sejak tadi malam, hati kita bergetar mendengar alunan takbir yang membawa perasaan gembira sekaligus sedih, karena kita harus berpisah dengan bulan Ramadan, bulan yang paling mulia, penuh ampunan, dan sarat dengan hikmah.
Keindahan bulan Ramadan telah kita alami bersama, di mana kita beribadah dalam bulan yang sangat dinantikan oleh Rasulullah SAW. Bahkan, ketika bulan Rajab tiba, Rasulullah berdoa kepada Allah agar diberikan umur panjang untuk dapat mencapai bulan Ramadan. Semua ini beliau lakukan karena beliau memahami betapa besar pahala yang diperoleh dari beribadah di bulan Ramadan.
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah
Ramadhan memang telah kita lewati, dan sekarang kita berada dalam bulan suci yang penuh kebahagiaan ini. Sebagai orang yang beriman, tentu kita ingin menjadi pribadi yang lebih baik. Oleh karena itu, pada hari yang fitri ini, marilah kita memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya, dengan menutupi kesalahan-kesalahan yang telah kita lakukan di masa lalu melalui saling memaafkan, baik kepada orang yang telah kita sakiti maupun kepada mereka yang telah menyakiti kita. Karena pada akhirnya, sesama mukmin adalah saudara. Sebagaimana yang dinyatakan dalam firman Allah:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah kedua saudaramu (yang bertikai) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu dirahmati.” (Q.S. Al-Hujurat: 10)
Hari ini, kita kerap menjumpai perselisihan di antara sesama Muslim, bahkan di antara kerabat yang terkadang masih menyimpan rasa dendam. Padahal, menjaga kerukunan antar tetangga, keharmonisan di antara sesama Muslim, serta hubungan baik dengan kerabat adalah cara untuk mencegah datangnya bencana atau musibah. Karenanya, datangnya suatu musibah atau bencana sering kali disebabkan oleh sikap kita sendiri yang enggan hidup rukun dengan sesama Muslim.
Kerukunan di antara sesama sangatlah penting, sebagai wujud rasa persaudaraan. Bahkan, Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa persaudaraan dapat menghapuskan dosa.
مَا مِنْ مُسْلِمَينِ يَلْتَقِيَانِ فَيَتَصَافَحَانِ إِلاَّ غُفِرَ لَهُمَا قَبْلَ أنْ يَفْتَرِقَا
Artinya: “Setiap dua orang Muslim bertemu dan berjabat tangan, niscaya dosa keduanya diampuni sebelum mereka berpisah.” (H.R. Abu Dawud)
Oleh karena itu, mari kita manfaatkan momen Idul Fitri ini untuk saling mengalah dan memaafkan, serta mengisi lembaran baru kita dengan kerukunan di antara tetangga dan sesama Muslim. Hidup rukun akan membawa ketenangan, kebebasan, dan memungkinkan kita merasakan keindahan alam sekitar. Sebaliknya, jika kita tidak rukun dengan orang lain, seluas apa pun dunia ini akan terasa sempit bagi kita.
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah
Idul Fitri adalah momen kebahagiaan yang seharusnya dinikmati oleh semua lapisan umat Muslim, termasuk mereka yang kurang mampu yang tinggal di sekitar kita. Oleh karena itu, adalah wajar bagi kita untuk berbagi dengan mereka melalui pengeluaran zakat yang menjadi kewajiban kita.
Zakat merupakan tanggung jawab bagi setiap Muslim yang mampu untuk menunaikannya. Zakat, selain membuat harta kita menjadi berkah, juga berfungsi sebagai jembatan bagi kita yang bersedia mengeluarkannya. Sebab, pada hari kiamat nanti, seorang Muslim akan melintasi sebuah jembatan yang terletak di atas neraka Jahannam. Mereka yang menunaikan zakat akan dapat melewati jembatan tersebut, sementara mereka yang tidak melakukannya akan terjatuh ke dasar neraka Jahannam.
أَعُوْذُ بِاللَّهِ ثُمَّ أَعُوْذُ بِاللَّهِ
Dengan demikian, kita harus menunaikan zakat jika kita termasuk dalam kelompok yang diwajibkan, dan memberikannya kepada mereka yang berhak menerimanya, seperti fakir miskin dan delapan golongan lainnya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
اجْتَهِدُوْا يَوْمَ الْفِطْرِ فِي الصَّدَقَةِ وَأَعْمَالِ الْخَيْرِ وَالْبِرِّ مِنَ الصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ وَالتَّسْبِيحِ وَالتَّهْلِيْلِ فَإِنَّهُ الْيَوْمُ الَّذِي يَغْفِرُ اللَّهُ تَعَالَى فِيْهِ ذُنُوْبَكُمْ وَيَسْتَجِيْبُ دُعَاءَكُمْ وَيَنْظُرُ إِلَيْكُمْ بِالرَّحْمَةِ
Artinya: “Usahakanlah untuk menunaikan zakat dan melakukan berbagai amal kebaikan pada hari raya, seperti sholat, zakat, bertasbih, dan bertahlil. Karena sesungguhnya, hari raya adalah saat di mana Allah Ta’ala mengampuni semua dosa-dosamu, menerima doamu, dan memandangmu dengan rahmat.”
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah
Rasulullah SAW. mengajarkan kita untuk hidup dalam kedamaian dan kerukunan dengan sesama. Namun, kenyataannya, masih banyak orang yang terlibat dalam permusuhan, saling membenci, bahkan saling menuduh satu sama lain. Hilangnya rasa persaudaraan di antara kita dan kurangnya kasih sayang terhadap sesama umat beragama menyebabkan kelemahan yang dimanfaatkan oleh setan untuk menyesatkan kita dari jalan yang benar, menjauhkan kita dari ajaran agama Allah yang suci.
Setan telah menanamkan benih permusuhan di antara kita sebagai sesama Muslim, menyebarkan kebencian, iri hati, dengki, dan prasangka buruk di kalangan umat Islam. Oleh karena itu, jika kita terlibat dalam perilaku buruk tersebut, berarti kita telah dikuasai oleh setan. Maka, seharusnya kita meninggalkan hal-hal tersebut agar tidak terjebak dalam tipu daya setan dan dapat hidup damai dengan sesama Muslim, sesuai dengan perintah Allah dan Rasul-Nya.
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، وَللهِ الْحَمْدُ
Maasyiral Muslimin Jamaah Sholat Idul Fitri Yang Dirahmati Allah
Pada akhirnya, kita memohon ampun kepada Allah atas segala kekurangan dan kesalahan dalam melaksanakan ibadah di bulan Ramadan, sembari memohon taufiq dan petunjuk-Nya agar selalu diberikan bimbingan dan perlindungan dalam setiap tindakan dan perilaku kita. Atas nama pribadi, khatib menyampaikan permohonan maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan. Selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 H.
جَعَلَنَا اللهُ وَإِيَّاكُمْ مِنَ الْعاَئِدِيْنَ وَالْفَآئِزِيْنَ وَأَدْخَلَنَا وَاِيَّاكُمْ فِيْ زُمْرَةِ عِباَدِهِ الْمُتَّقِيْنَ
Semoga hari raya Idul Fitri ini membuat kita menyadari segala sesuatu yang telah ditentukan oleh Allah. Dengan menyadari kelemahan yang dimiliki setiap manusia, kita dapat memahami kesalahan orang lain dan hidup rukun di antara sesama mukmin, sesuai dengan perintah Allah dan Rasul-Nya. Amin ya rabbal alamin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ القُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنيِ وَاِيّاَكُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ
Khutbah II
اللهُ أَكْبَرُ (×٣) اللهُ أَكْبَرُ (×٣) اللهُ أَكْبَرُ وَ لِلّٰهِ اْلحَمْدُ
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي جَعَلَ الْأَعْيَادَ بِالْإِفْرَاحِ وَالسُّرُورِ، وَضَاعَفَ لِلْمُتَّقِينَ جَزِيلَ الْأُجُوْرِ، فَسُبْحَانَ مَنْ حَرَّمَ صَوْمَهُ وَأَوْجَبَ فِطْرَهُ وَحَذَرَ فِيْهِ مِنَ الْغُرُورِ، أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى فَهُوَ أَحَقُّ مَحْمُوْدٍ وَأَجَلُّ مَشْكُورٍ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ شَهَادَةً يَشْرَحُ اللَّهُ لَنَا بِهَا الصُّدُورَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِي أَقَامَ مَنَارَ الْإِسْلَامِ بَعْدَ الدُّثُورِ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ، صَلَاةً وَسَلَامًا دَائِمَيْنِ مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الْبَعْثِ وَالنُّشُوْرِ
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ تَعَالَى، وَاعْلَمُوا أَنَّ يَوْمَكُمْ هُذَا يَوْمٌ عَظِيمٌ، فَأَكْثِرُوْا مِنَ الصَّلَاةِ عَلَى النَّبِيِّ الْكَرِيمِ، وَقَالَ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيمِ إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ الْمُرْسَلِينَ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِينَ، وَتَابِعِي التَّابِعِينَ وَتَابِعِيْهِمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينَ، وَارْحَمْنَا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيعُ قَرِيبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ
اللَّهُمَّ انْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنِ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِينَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ، وَأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَالْمُبْتَدِعَةَ وَالْمُشْرِكِينَ، وَأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، اللَّهُمَّ اكْفِنَا شَرَّ الظَّالِمِينَ وَاكْفِنَا شَرَّ الْحَاسِدِينَ، وَاكْفِنَا شَرَّ مَنْيُؤْذِينَا وَأَهْلِكْ مَنْ أَرَادَنَا بِالسُّوْءِ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ، رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُوْنَا بِالْإِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوْبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوْفُ رَحِيمُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، عِبَادَ اللَّهِ إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ، وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، فَاذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ الله أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
A. Zaeini Misbaahuddin Asyuari Mahasantri Pascasarjana Ma’had Aly Lirboyo Kediri.