Islamsantun.org. Allah Swt. Berfirman dalam Q.S al-Nahl: 5, “Dan hewan-hewan ternak telah diciptakan-Nya untuk kamu yang padanya ada (bulu-bulu) yang menghangatkan dan berbagai manfaat, dan sebagiannya kamu makan.” Ayat ini menjelaskan bahwa binatang ternak merupakan binatang yang halal yang disediakan oleh Allah Swt untuk umat manusia. Namun, demi mendapatkan banyak manfaat dari daging hewan yang halal dikonsumsi dan untuk memperkecil atau menghilangkan kemudharatannya, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Dalam konteks ini, kita memerlukan sikap IHSAN dalam menangani hewan yang akan kita sembelih.
Jauh sebelum muncul penelitian dari pakar Ilmu Peternakan, pakar ilmu Kesehatan dan Kesejahteraan Hewan (Kesrawan) yang menyebutkan manfaat IHSAN terkait dengan kualitas daging, junjungan kita Rasulullah Muhammad Saw. telah mengingatkan kepada kita tentang pentingnya sikap IHSAN.
Dalam kitab Shahih Muslim, Rasulullah Saw. bersabda, (dari Syaddad bin Aus ra) “Sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat ihsan (baik) dalam segala hal. Jika kalian membunuh, maka bunuhlah dengan cara ihsan, jika kalian menyembelih (hewan), lakukan dengan ihsan. Hendaknya kalian mempertajam pisaunya dan menyenangkan sembelihannya.” (HR. Muslim no. 1955).
Dalam ilmu peternakan, setiap hewan yang akan disembelih pasti akan stres. Namun demikian, manusia yang dikaruniai akal pikiran oleh Allah Swt. Seharusnya mampu berikhtiar untuk bisa meminimalisasi stres pada hewan yang akan disembelih. Sabda Rasulullah saw. tentang menajamkan pisau dan menyenangkan hewan merupakan petunjuk bagi manusia untuk berikhtiar meminimalisasi stres pada hewan yang akan disembelih.
Berdasarkan hasil penelitian dari beberapa pakar baik pakar ilmu Peternakan, pakar ilmu Kesehatan dan Kesejahteraan Hewan (Kesrawan), ada beberapa hal yang menyebabkan hewan stres. Di antaranya adalah:
1. Loading (kegiatan menaikkan hewan ke truk/kendaraan pengangkutnya)
2. Transportation (kegiatan pengangkutan)
3. Unloading (kegiatan menurunkan hewan dari truk/kendaraan pengangkutnya)
4. Lairage (penempatan hewan di kandang)
5. Handling (penanganan hewan di kandang sampai dengan menuju tempat penyembelihan)
6. Slaughtering (penyembelihan)
Maka untuk menyenangkan hewan sebagaimana sabda Rasulullah saw., keenam aspek tersebut harus diperhatikan. Jangan sampai dalam semua aktivitas yang melibatkan hewan sembelihan tersebut tersebut justru menimbulkan akumulasi stres. Agar hewan senang, maka hewan tidak boleh diperlakukan kasar; tidak boleh kelaparan dan kehausan; tidak terluka; tidak terlalu lama kepanasan; tidak terluka dan tidak cedera; tidak melihat hewan lain yang sedang disembelih serta disediakan kandang yang nyaman yang memiliki sirkulasi udara yang baik serta bersih dari kotoran.
Selain itu, penyembelihan hewan harus menggunakan pisau yang tajam dan bagian leher yang akan disembelih harus pahami dengan tepat sehingga saluran makanan, saluran pernafasan, dan pembuluh darah bisa terpotong dengan sempurna.
Pembacaan basmalah serta terputusnya dua saluran dan pembuluh darah merupakan rangkaian syarat penyembelihan yang sesuai syariat Islam. Pisau yang tajam dan tepat memotong dua saluran serta pembuluh darah akan mempercepat kematian hewan. Bila hewan cepat mati, maka dia tidak stres berlebihan. Pemotongan yang sempurna juga menyebabkan darah keluar dengan cepat, sehingga kita bisa mendapatkan daging yang berkualitas baik, karena tidak terlalu lama bercampur dengan darah. Namun bila hewan mengalami stress tinggi, maka akan menyebabkan dagingnya pucat, cepat busuk, alot, dan susut saat dimasak.
Kaum dhuafa yang menjadi sasaran pemberian daging kurban juga tidak boleh diabaikan. Mereka memiliki hak untuk memperoleh daging yang berkualitas. Inilah pentingnya kita mengikuti perintah Allah Swt. yang disampaikan Rasulullah saw. tentang sikap ihsan terhadap hewan yang akan disembelih, demi mendapatkan banyak manfaat dan menghindari mudharat. Semangat dari perintah Allah Swt. tersebut juga sejalan dengan kebijakan Pemerintah (Kementan) tentang persyaratan daging yang harus memenuhi kaidah Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH). Semoga bermanfaat