“Ridla al-naas ghayatun la tudrak”. Demikan sebuah ungkapan bijak menyatakan. Mengharap semua orang rida dan senang kepada kita itu suatu hal yang mustahil, sesuatu yang tak mungkin terwujud. Ya, akan selalu ada like and dislike, pro dan kontra, puji dan caci, puja dan cerca.

Jangankan kita, seorang manusia yang dhaif, memiliki berjuta kelemahan, hatta Rasulullah Saw. saja, sosok agung nan mulia, yang dipilih Allah untuk menjadi salah satu utusan dan juga kekasih-Nya, dengan beragam keistimewaan dhahiran wa bathinan yang dimilikinya, hingga saat ini, setelah wafat berabad lamanya, masih banyak juga yang membencinya.

Inilah hidup. Ada cinta ada benci, ada puja ada caci. Tak perlu bangga apalagi jumawa ketika kita disanjung dan dipuja. Pun tak usah risau apalagi galau jika kita dihina dan dicaci. Yang terpenting adalah kita tetap berada di jalan yang benar, melakukan sesuatu yang baik dan benar, berharap hanya kepada Yang Maha Rahman. Abaikan komentar-komentar sinis dan negatif tentang kita. Tak perlu buang-buang energi menanggapi komentar miring orang-orang yang tidak senangan kepada kita.

Harusnya kita berterima kasih kepada para pembenci (haters), karena mereka bisa kita jadikan mitra untuk melihat kekurangan kita, kemudian kita benahi dan perbaiki. Kita juga harus berterima kasih kepada mereka, karena di saat orang lain sibuk dengan urusannya masing-masing, mereka, para pembenci kita justru sibuk memikirkan kita. Mereka tak ubahnya bak malaikat pencatatan keburukan kita. Mereka memperhatikan setiap ucapan, tindakan serta perilaku kita.

Sungguh, kita beruntung jika memiliki pembenci, karena ada orang yang begitu perhatiannya kepada kita. Para pembenci itu rela meluangkan waktu dan pikirannya untuk memikirkan kita. Padahal, kita tak pernah memikirkan mereka. Mereka begitu baiknya mencurahkan energi hidupnya untuk memperhatikan kehidupan kita. Sehingga seringkali mereka lupa memperhatikan diri mereka sendiri. SUngguh luar biasa mereka itu.

So, sepatutnya kita sadari bahwa yang membenci kita adalah yang memperhatikan kita. Kita doakan semoga mereka selalu diberi rahmat dan kasih sayang oleh Allah Swt. Dan kita doakan semoga mereka juga tergugah hatinya untuk memperhatikan diri mereka, yang sudah lama mereka lupakan.

Terima kasih Haters….

* Ruang Inspirasi, Rabu, 26 Mei 2021.

Komentar