Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (Prodi PIAUD) UIN Raden Mas Said Surakarta menyelenggarakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat bertajuk “Sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka pada Raudlatul Athfal di Soloraya”. Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 22 – 27 Mei 2023 tersebut melibatkan 120 guru Raudlatul Athfal (RA) di wilayah Soloraya.

Kegiatan yang dilaksanakan di Boyolali, Klaten, Sukoharjo dan Sragen ini bekerjasama dengan Ikatan Guru Raudlatul Athfal (IGRA) di masing-masing wilayah. Menurut Tri Utami, sinergi antara Prodi PIAUD dan IGRA di Soloraya ini diharapkan akan menjadi awal yang baik untuk bersama-sama meningkatkan kesiapan Raudlatul Athfal di sekitar Soloraya dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka di lembaga masing-masing scara optimal.

Lebih lanjut, Tri Utami menyebutkan bahwa pelaksanaan pendampingan tentang sosialisasi kurikulum merdeka di Raudlatul Athfal ini adalah untuk memberikan pengutan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan kepada semua guru Raudlatul Athfal bahwa inti dari proses implementasi Kurikulum merdeka pada anak usia dini adalah untuk mendorong minat dan bakat siswa, kompetensi, dan pengembangan karakter sejak usia dini.

“Kurikulum merdeka ini memberikan ruang baru agar anak dapat merdeka belajar dalam arti belajar sesuai dengan kebutuhannya atau pembelajaran berpusat pada anak”. Demikian lanjutnya.

Menurut Mila Faila Shofa yang merupakan salah satu Fasilitator pendampingan, dia menyebutkan bahwa kegiatan sosialisasi ini sangat penting karena memang semua Lembaga PAUD termasuk Raudlatul Athfal untuk sekarang ini sudah seharusnya untuk segera mempersiapkan diri baik berupa penyiapan bekal pengetahuan dan pemahaman yang berkaitan tentang kurikulum merdeka serta bagaimana cara mengimplementasikannya.

“hadirnya kegiatan sosialisasi kurikulum merdeka ini paling tidak akan menjadi tenaga pendorong bagi pengelola RA di Soloraya untuk bisa segera mengimplementasikan kurikulum merdeka di lembaganya masing-masing” jelasnya.

Karena Raudlatul Athfal berada di bawah Kementerian Agama, maka menurut Subar Junanto fasilitator dalam kegiatan ini menjelaskan bahwa ada yang khusus dalam kegiatan ini, yaitu adanya penambahan penekanan materi tentang Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin (PPRA) yang berisi 10 nilai moderasi beragama diantanya; berkeadaban (ta’addub), keteladan (qudwah), kewarganegaraan dan kebangsaan (muwatanah), mengambil jalan tengah (tawassut), berimbang (tawazun), lurus dan tegas (i’tidal), kesetaraan (musawah), musyawarah (syura), toleransi (tasamuh), dinamis dan inovatif (tathawwur wa ibtikar).

“dengan adanya penguatan 10 nilai moderasi beragama dalam implementasi kurikulum merdeka di RA diharapkan agar tumbuh sikap toleransi dan sadar akan keberagaman pada anak sejak dini sehingga mendukung terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.” Demikian jelasnya.

Komentar