Hari Jumat, 5 Pebruari 2021 merupakan peringatan pengabaran Injil masuk di Tanah Papua yang ke-166. Hari itu semua perkantoran, termasuk lembaga pendidikan Islam harus libur sebab menjadi hari libur lokal. Peringatan serupa dilakukan oleh umat Kristiani di Pulau Dom.
Tahun 1855 agama Kristen masuk di Tanah Papua, pulau Mansinam, Teluk Doreh, Manokwari Papua Barat. Sekitar 6 kilometer dari pusat kota Manokwari. Penyebar pertamanya oleh 2 missionaris Jerman: Carl Wilhelm Ottouw dan Johan Gottlob Geisser. Kedua penginjil ini sebelumnya menyebarkan di Batavia, Makasar dan Ternate.
Penduduk pulau Dom yang sejak awal sudah beragama Islam, dengan kedatangan kolonial, mau tidak mau mereka juga harus menerimanya. Tentu saja, penerimaan agama baru ini berbeda dengan di Pulau Mansinam. Seiring dengan perjalanan waktu, lembaga pendidikan Kristên juga didirikan, pun dengan gereja. Bangunan sekolah YKPP sampai sekarang masih berdiri. Termasuk Bapak Imam Masjid pulau Dom yang pernah menjadi kepala KUA juga dulu pernah sekolah di situ. Bahkan sampai sekarang masih hafal lagu-lagu rohaninya.
Harmoni antar umat beragama di Pulau Dom tidak mungkin dapat tergoyahkan, salah satunya, karena dalam satu keluarga besar, seperti keluarga Bapak Imam Masjid tersebut tidak sedikit yang beragama Kristên. Pada tanggal 5 Pebruari kemarin, kami yang berjalan-jalan mengelilingi pulau Dom menyaksikan secara langsung, bagaimana sapaan hormat setiap orang kepada Imam Masjid. Apalagi, kebetulan, gereja yang memperingati ke-166 tahun penginjilan di Papua dekat dengan rumah asal Imam Masjid.
Jumlah gereja di pulau Dom memang lebih banyak dibanding masjid. Seperti diketahui, syarat pendirian masjid itu ada ketentuan syar’inya. Karena ada 2 kelurahan di pulau Dom, maka hanya ada 2 masjid saja. Sementara gereja didirikan salah satunya sesuai dengan aliran dari gereja itu, umat katolik berbeda dengan kristen Protestan.
Kantor Urusan Agama (KUA) kini sudah berdiri di pulau Dom. Selain dapat mengayomi kerukunan umat betagama, faktor kekerabatan itulah harmoni umat beragama di Pulau Dom, sepertinya akan kekal. Amin.